BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Raja Herodus (Herodes) memimpin Palestina ketika itu. Di masa pemerintahannya, orang Yerusalem mengenal Nabi Isa sebagai pemuda yang cerdik, pintar, berani, tegas dalam membela kebenaran, dan tidak pernah tunduk dalam menghadapi kebatilan.Â
Sikap dan pendirian ini diketahui oleh Raja Herodus yang berkuasa di Palestina. Dikutip dalam kajian Sejarah Peradaban Islam, Raja Herodus menganggap Nabi Isa sebagai musuh utama, karena mengancam kedudukannya.Â
Herodus pun memutuskan untuk membunuh Nabi Isa. Rencana jahat ini sampai ke telinga Maryam.Â
Maryam segera menyelamatkan putranya dengan mengungsi ke Mesir.Â
Maryam dan Nabi Isa tinggal di Mesir selama 12 tahun.Â
Dikutip dari Wikipedia, Raja Herodus adalah seorang raja boneka Romawi. berkuasa di Yudaea sekitar 74 SM – sekitar 5, 4 atau 1 SM di Yerusalem.
Tulisan sejarawan Yahupada abad pertama Masehi, Yosefus menuliskan biografi raja ini secara rinci.
Bagi banyak orang Kristen, Herodes paling dikenal dari Injil Matius yang melukiskan dalam pasal 2 serangkaian kisah mengenai perbuatannya yang berakhir dengan pembunuhan anak-anak di Betlehem.
Herodus Agung hadir dari keluarga Idumea kaya dan berpengaruh.Â
Ini bangsa keturunan orang-orang Edom menetap di Idumea, yang dulunya dikenal sebagai Edom, di seluruh Yudea.Â
Ketika Yohanes Hirkanus dari keluarga Makabe menaklukkan Idumea pada 130-140 SM, dia menuntut semua warga Idumea menaati hukum Yahudi atau pergi dari tempat itu. Kebanyakan orang Idumea lalu memeluk agama Yahudi.
Herodes mengidentifikasikan dirinya sebagai Yahudi, meskipun menurut hukum Torah ia bukan Yahudi.Â
Karena ia adalah anak kedua dari Antipater orang Idumea (Edom), pendiri Dinasti Herodes, dan istrinya Sipros, seorang putri dari Petra di Nabatea (kini bagian dari Yordania).Â
Keluarga itu berhubungan akrab dengan tokoh-tokoh pembesar di Roma, seperti misalnya Pompeyus, Cassius, dan pada 47 SM ayahnya diangkat sebagai Prokurator atas Yudea, yang kemudian menunjuk anaknya menjadi gubernur Galilea pada usia 25 tahun.
Setelah ayahnya diracuni pada 43 SM, konon oleh seorang pemungut cukai, Herodes memerintahkan si pembunuh dihukum mati.Â
Setelah kembali dari suatu peperangan, ia bertunangan dengan putri Mariamne (kadang-kadang dieja Mariamme) yang masih remaja, dari dinasti Hasmonean yang merupakan penguasa kehormatan Yudea.Â
Karena saat itu ia sudah menikah, ia menyingkirkan istrinya, Doris, dan anak laki-lakinya yang berusia 3 tahun, yang juga bernama Antipater, dan menikahi Mariamne.
Setelah Raja Herodus wafat, Nabi Isa dan ibunya kembali ke Palestina. Mereka menetap di Nasirah (Nasaret). Sebutan Nasrani (orang dari Nasirah), yakni pengikut Nabi Isa, berasal dari nama tempat ini. (bpc3)