BERTUAHPOS, SUMBAR – Hujan deras Rabu (4/9) malam telah menyebabkan terjadinya bencana longsor di kawasan Batu Apit, Kenagarian Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Propinsi Sumatera Barat, sehingga jalur alternatif Sicincin-Malalak-Balingka (simaka) putus total selama belasan jam hingga Kamis (5/9).
Longsor di kawasan Batu Apit, memang bukan pertama kali, namun telah berkali-kali terjadi sejak jalan itu di bangun. Hal itu lebih disebabkan kemiringan tanah dan juga kelabilan tanah yang ada disekitar Batu Apit itu. Material longsor yang terdiri dari tanah lumpur, bebatuan dan pepohonan itu menimbun jalan sepanjang 60 meter, dengan ketinggian sekitar dua meter.
Hingga Kamis (5/9) siang, dua unit alat berat masih membersihkan material longsor tersebut.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Warsito, menyebutkan, terdapat dua titik longsor yang terjadi disaat hujan lebat pada Rabu malam itu, dan hanya satu dengan kategori berat.
“Satu titik longsor lainnya hanya longsor kecil dengan panjang sekitar enam meter, dengan ketinggian sekitar dua meter. Tapi titik longsor kecil itu telah diatasi dengan cepat dan telah bersih pada Kamis pagi,†ujarnya disela-sela kesibukannya membereskan sisa-sisa longsor.
Orang nomor satu di BPBD Agam itu, meminta masyarakat untuk terus waspada dan tetap berhati-hati jika melalui jalan Malalak-Sicincin terlebih dengan situasi dan kondisi cuaca saat ini. “Kita tidak mengetahui secara pasti tepatnya jam berapa terjadi longsor, namun informasi masyarakat baru sampai pada BPBD pada pukul 22.00 WIB Rabu. Jadi kita perkirakan longsor telah terjadi beberapa jam sebelumnya,” jelas Bambang dengan terang.Â
Putusnya jalan Simaka, memaksa masyarakat untuk melalui jalur Padangpariaman-Padangpanjang untuk menuju Kota Bukittinggi, dengan waktu tempu satu jam lebih. Ketika jalan Simaka normal, masyarakat hanya membutuhkan 20 menit dari Malalak ke-Kota Bukittinggi.
Salah seorang masyarakat Malalak, Dio, mengharapkan agar Pemerintah setempat segera menuntaskan permasalahan longsor yang selalu menimpa kawasan Malalak, agar dapat memperlancar perekonomian masyarakat. Jika masyarakat menempuh jalur Padangpanjang menuju Bukittinggi membuat masyarakat mengeluarkan ongkos lebih mahal ditambah waktu yang lama. “Kita berharap ini cepat dituntaskan, dengan begitu masyarakat tidak khawatir lagi melalui jalan ini setiap kali hujan. Sekarang ini kita cemas, apalagi hujan, sebab longsor tiba-tiba saja,” jelasnya berharap. (katik)