BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Pekatnya kabut asap yang melanda wilayah Provinsi Riau membuat aktivitas warga terganggu. Seperti di Pekanbaru, seluruh sekolah mulai dari tingkat PAUD sampai SMA sederajat diliburkan.
Hal ini agar para siswa dapat terhindar dari dampak buruk kabut asap. Geri, seorang siswa SMA Nurul Falah mengatakan dirinya amat terganggu dengan kondisi saat ini. Pasalnya Geri sudah kelas tiga, sehingga tak lama lagi harus mengikuti Ujian Nasional (UN).
“Merasa terganggu, susah kelas tiga. Was-was kalau ujian nanti gak dapat, bisa gak lulus,” khawatirnya, Selasa (20/10/2015).
Saat ini Geri hanya belajar di rumah, baik mengerjakan pekerjaan rumah atau belajar melalui internet. Untuk itu dirinya berharap agar sekolah dilanjutkan walau di tengah kabut asap. “Maunya tetap sekolah walau sebentar. Biar tidak tertinggal pelajaran,” harapnya.
Senada dengan itu, Agung siswa MAN 2 Pekanbaru turut merasa terganggu akibat asap. Namun Agung memilih agar belajar mengajar lebih baik ditiadakan. “Karena sudah pernah coba masuk, tetapi asap tetap masuk kelas buat tidak konsentrasi,” katanya.
Agung berharap agar pemerintah bisa segera menyelesaikan persoalan ini. Sebab sejak 17 tahun lalu warga Pekanbaru terus menjadi korban, walau tidak memiliki titik api.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Zulfadil telah mengumumkan agar sekolah meliburkan siswa. Setelah pihaknya mencermati kondisi udara senin 19 Oktober 2015 pukul 15.00 wib, masuk kategori berbahaya Atas izin kadisdik Provinsi Riau dan Wako Pekanbaru, memutuskan untuk meliburkan siswa semua tingkatan Selasa dan Rabu, 20 sampai 21 Oktober besok. “Kecuali sekolah yu dalam ruangan,” katanya. (Riki)