Kasus pembunuhan Mirna hingga saat ini masih terus diproses. Tersangka Pembunuhan yang tak lain adalah sahabatnya sendiri, Jessica Kumala. Jessica diduga meracuni Mirna dengan segelas kopi yang sudah dibubuhi racun sianida dengan kadar yang sangat mematikan.
Polisi hingga kini terus melakukan penyelidikan walau terkesan lambat dalam menangani kasus ini. Setelah 3 pekan, polisi akhirnya baru menetapkan Jessica Kumala Wongso (27) sebagai tersangka pembunuh Mirna.Â
Berikut ini kronologis kejadian yang diambil dari bukti-bukti untuk kasus pembunuhan Mirna. Sehingga polisi bias menetapkan Jessica lah yang dengan sengaja membunuh Mirna.
Pada tanggal 6 Januari 2016 Jessica menemui Mirna di Kafe Olivier Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pukul 17.15 WIB.
Sebelum sahabatnya Mirna dan Hani datang, Jessica sudah lebih dulu tiba di Olivier dan memesan tiga jenis minuman serta langsung membayar tagihannya. Salah satu minuman adalah es kopi vietnamese yang dikonsumsi Mirna.
Setelah memesan minuman di kafe tersebut, Jessica mengamati situasi dan keadaan kafe pada saat itu. dia duduk di meja nomor 54. Ia duduk di sana selama 51 menit.
Tak lama setelah pelayan menyajikan pesanan, semua minuman berada dalam penguasaan Jessica selama 45 menit. Ada titik kritis selama 3 menit pada masa itu yang diyakini polisi adalah saat Jessica menaburkan sianida kedalam kopi Mirna, sehingga membuat Mirna tewas.
Selama Jessica duduk, ia menunjukkan gerak-gerik yang mencurigakan. Dimulai dari menata letak minuman, meletakkan tas kertas di atas meja untuk menghalangi pandangan kamera cctv ke arah minuman, hingga ia terlihat memindahkan kopi ke dekatnya.
Ada waktu ketika jessica memegang kopi dan pada saat bersamaan melihat kondisi sekitar, berkali-kali memegang rambut. Setelah melakukan sesuatu pada kopi, dia mengembalikan gelas kopi ke tempat semula. Setelah itu, tersangka memindahkan tas kertas dari meja ke tempat duduk.
Kepada polisi, Jessica mengatakan, tas-tas kertas itu sejak semula ada di tempat duduk. Hal inilah yang dianggap penyidik Jessica telah berbohong.Â
Bukti yang dimiliki polisi menunjukkan tas itu diletakkan di atas meja, menutupi minuman. Setelah ‘titik kritis’ berlalu, tas baru diletakkan di kursi.
Begitu sampai di Kafe Olivier, Mirna meminum kopi tersebut. Tak berapa lama, korban menunjukkan reaksi aneh, seperti kejang-kejang dan beberapa bagian tubuh mengeras.Â
Mirna pun lalu dibawa ke Klinik Damayanti yang berada di lantai dasar mal, dan setelah itu ia dirujuk ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat. Nyawa Mirna tak bisa diselamatkan lagi ia dinyatakan meninggal pukul 18.30 disebabkan keracunan kopi yang dicampur sianida.(esaditra)