BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Pemerintah pusat berencana menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai Januari tahun 2016. Penurunan harga BBM untuk dua jenis yakni premium turun menjadi Rp 7.150 per liter dari harga awalnya Rp 7.300 per liter, dan solar menjadi Rp 5.950 per liter dari harga sebelumnya Rp 6.700 per liter.
Meski harga BBM khususnya Solar turun Rp 750 per liter, belum menjamin akan diikuti penurunan ongkos transportasi massal seperti Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP). Hal itu disampaikan Direktur Utama (Dirut) PD Pembangunan Pekanbaru, Heri Susanto kepada bertuahpos.com. “Mengenai penurunan tarif, itu merupakan kewenangan pemerintah daerah, sedangkan kami hanya sebagai operator,” katanya, Selasa (29/12/2015).
Sehingga Heri tidak bisa memastikan apakah ongkos Bus TMP akan mengalami penyesuaian akibat penurunan harga BBM. Namun jika Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru memutuskan untuk menurunkan tarif maka pihaknya akan mengikuti. “Kalau pemerintah (Pemko Pekanbaru) minta turun, kita ikut aja,” katanya.
Seperti diketahui ongkos Bus TMP saat ini masih Rp 4000 untuk masyarakat umum dan mahasiswa, sedangkan bagi pelajar cuma Rp 3000. Tarif bus sudah disubsidi oleh Pemko Pekanbaru melalui Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD). Jika tidak disubsidi tarif resmi bus TMP semestinya sebesar Rp 7500. Sehingga diturunkan atau tidaknya ongkos Bus TMP menunggu keputusan Walikota Pekanbaru, Firdaus MT.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman sudah menyampaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baik jenis premium dan solar turun. Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, pemerintah memberikan kesempatan bagi para pengusaha SPBU baik Pertamina ataupun umum untuk menghabiskan persediaan BBM yang mereka beli dengan harga lama. “Kita ingin beri kesempatan pada SPBU untuk menghabiskan stok dengan harga lama,” kata Sudirman saat pengumuman harga BBM di Istana Negara, Rabu (23/12/2015) kemarin.
Sudirman juga mengatakan, diturunkannya harga BBM ini diharapkan bisa menjadi stimulus daya ekonomi masyarakat.
“Mudah-mudahan bisa menjadi stimulus ekonomi di awal tahun. Januari bisa lari lebih kencang,” tutupnya. (Riki)