BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Untuk membangun bandara dengan konsep aerocity, Provinsi Riau setidaknya membutuhkan lahan seluas 10 ribu hektar. Untuk mewujudkan itu Pemerintah Provinsi (Pemrov) Riau mesti mengandeng investor, sehingga tidak membebankan Angaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Adizar melalui Kepala Bidang perhubungan Udara, Eddy Sukiatnadi. “Untuk membangun bandara baru konsep aerocity butuh ketersediaan lahan 10 ribu hektar. Bangun infrastruktur memang harus gandeng investor, apakah nanti pihak ketiga, atau dari Angkasa Pura II,” ujarnya Rabu (17/12/2014).
Seperti diketahui kesibukan penerbangan tujuan Pekanbaru dan terus meningkatnya jumlah penumpang yang menggunakan maskapai penerbangan.
Sehingga diusulkan untuk dilakukan pembangunan Bandara baru di Riau atau ekspansi Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II ke lokasi lain yang lebih luas.
Untuk nilai investasi Eddy belum bisa menjabarkan, soalnya pemindahan bandara masih menanti arahan dari plt Gubernur Riau (gubri), Aryadjuliandi Rachman. Diusulkan ada tiga daerah yang menjadi tempat bandara baru tersebut berdiri.
“Untuk investasi belum bisa diinfokan, tapi kajiannya sudah sejak 2006 lalu,” tambahnya. Namun dirinya belum bisa memastikan apakah tahun 2015 pembangunan bandara baru tersebut digelar.
Provinsi Riau telah mencanangkan akan membuat bandara baru Sultan Syarif Kasim (SSK) II. Hal ini turut mendukung pengembangan kawasan kota baru dengan konsep Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan (Pekan Sikawan).
Sebelumnya dari hasil pertemuan seminar lokakarya (Semiloka) ke empat kabupaten kota tersebut bersama Pemerintah Provinsi Riau yang dipertemukan oleh Kamar Dagang Industri (Kadin) Riau di salah satu hotel di Pekanbaru, Rabu(26/11/2014) kemarin, membuat konsep baru akan memindahkan bandara Sultan Syarif Kasim II. (riki)