BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Belum lama menuai kritikan masalah dana bansos sebesar Rp 3 miliar untuk kongres HMI ke -29. Sebagian peserta kongres pada Sabtu malam (21/11/2015), membuat ricuh di bumi melayu. Dan menuai kritikan karena membakar ban dan memblokade jalan Sudirman depan Gelanggang Remaja.
“Riau adalah bumi melayu notabene adat budaya yang menjunjung tinggi etika dan sopan santun, jangan mencoba memancing keributan dan memperlihatkan ketidak adanya etika sopan santun, ini adalah bumi melayu, untuk itu bersikaplah seperti layaknya orang melayuâ€. Ungkap kader HMI, pengurus HMI Cabang Dumai Andi Roni Saputra dalam wawancara bertuahpos.com, Minggu (22/11/2015).
Menurut Roni, kurang etisnya sikap kader HMI cabang Makassar dengan kedatangannya di bumi lancang kuning ini datang membuat kerusuhan. “Padahal, kader HMI berisikan kaum kaum intelektual selalu mengedepankan nilai nilai ke islaman dan menjunjung tinggi etika dan sopan santun apalagi dikarenakan masalah interen yang hanya karena belum dikondisikaan akomodasinya oleh panitia kongres sudah melakukan aksi yang tidak etis,” bebernya
Meskipun terbawa budaya, menurut kader HMI cabang dumai yang sering dipanggil Andi, dia mengatakan bahwa dirinya juga asli berasal dari budaya timur yakni Sulawesi Selatan dengan gelar nama Andi (keturunan dari kerajaan Sulawesi Selatan) sangat menyayangkan aksi kader HMI cabang Makasar yang terlalu berlebihan, Â infonya memprotes panitia kongres karena merasa ditelantarkan.
Menurutnya, kerusuhan ini berasal dari kekecewaan calon peserta kongres HMI dari sulawesi Selatan yang belum mendapatkan akomodasi dan kurangnya pelayanan panitia Kongres.
“Ini juga imbas dari beberapa saat yang lalu pengajuan dana kongres kepada pemprov masih menuai kritik dari beberapa pihak, padahal dana bantuan senilai 3 M untuk kongres tersebut masih jauh belum memenuhi kebutuhan kongres secara keseluruhan baik untuk transportasi dan akomodasi dikarenakan kongres HMI di pekanbaru ini mendatangkan ribuan mahasiswa  dari seluruh penjuru indonesia.
 “ini kongresnya organisasi mahasiswa terbesar dan tertua di indonesia yang telah berdiri sejak 1947, yang selama ini kader dan alumninya telah memberikan sumbangsi pemikiran pemikiran sepanjang perjalanan kemerdekaan indonesia ,bantuan dana bansos sebesar 3M tersebut juga untuk pelayanan transportasi dan akomosdasi para calon peserta kongres. Sambutan mestinya bukan hanya panita kongres sebagai fasilitator, akan tetapi seluruh aspek pemerintahan dan masyrakat di Riau mampu memberikan dukungan dan sambutan terbaiknya untuk para calon peserta kongres yang datang ke bumi lancang kuning ini, jika tidak ada dukungan untuk panitia kongres dalam hal melayani tamu tamu dari berbagai elemen di Riau, bisa jadi aksi aksi sepertini akan terus terjadi dan tidak bisa dibendung. Bahkan bisa mendatangkan aksi yang lebih besarâ€. Tutur Andi Roni saputra
Didampingi Sekjen Laskar Melayu Bersatu kota Dumai juga mantan aktivis UNRI Syukrizal, juga sependat bahwa “berkongres lah dengan Hikmat dan mohon kiranya untuk bisa menghargai budaya melayu yang notabene riau adalah bumi melayu.“
Syukrizal berharap bahwa HMI ini orgaanisasi mahasiswa yang luar biasa dan berisikan kaum muda berintelek, untuk itu bisa mampu mengendalikan emosi.
“Saya sangat apresiasi kedatangan teman teman mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di indonesia, semoga bisa mempererat hubungan dan koneksi dari berbagai daerah nantinya. Kita juga akan menghimbau seluruh elemen masyrakat riau untuk mendukung acara perlhelatan akbar ini.â€.ucap sekjen laskar yang juga bergellar Datuk Setia Usaha kota Dumai.
Namun demikian, mereka meyakini bahwa dari elemen pemerintahan sampai masyrakatnya yang ada di Riau akan memperlihatkan budaya melayunya yang sopan dan santun, juga  sangat mengharapkan kongres HMI ke-XXIX di pekanbaru ini berjalan dengan lancar yang menghasilkan rekomendasi rekomendasi pemikiran baru untuk indonesia , memberikan citra positif bagi Riau di kancah nusantara serta menjunjung tinggi budaya Melayu di Riau. (nova)