BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Riau masih terus-terusan bergantung pada hasil produksi sumber Daya Alam (SDA), seperti perkebunan sawit.
Menurut Kepala Pasar Modal (PM) Pekanbaru, Emon Sulaeman, sudah saatnya masyarakat Riau tidak lagi menggantungkan kebutuhan ekonomi rakyat pada komoditi itu.
Dia menyebutkan pendapatan masyarakat Riau di sektor itu, hampir tiap tahun mengalami penurunan. Hal ini tentunya secara otomatis juga akan membuat pendapatan masyarakat ikut tergerus. Demikian juga, masyarakat tidak bisa terus-terusan berharap pada kucuran dana dari pemerintah.
“Karena dana bagi hasil Migas kita juga tidak maksimal lagi. Belum lagi realisasi APBD yang semakin rendah. Pasti akan sangat berpengaruh terhadap perputaran ekonomi Riau,” katanya, Minggu (22/11/2015).
Menurut Emon, melihat kondisi ini, masyarakat harus membangun usaha yang mandiri. Untuk langkah awal untuk sekarang ini dengan memanfaakan fasilitas digital atau  infrastruktur yang sudah ada.
“Yang terpenting poinnya adalah bagaimana masyarakat memasarkan sebuh produk. Ini juga masuk dalam ranah industri kreatif. Ini yang membuat hasil produk menjadi pending. Jika tampilannya hanya biasa-biasa saja maka harga jualnya juga biasa saja,” ujarnya.
Peluang ini harus segera dilirik masyarakat Pekanbaru, dengan melakukan action yang segera. Dunia digital menjadi sebuah alat untuk promosi produk menjadi lebih menarik. “Di Riau peluang itu masih ada, karena Riau kotanya sedang menjadi besar. Sebentar lagi saya yakin, perkembangannya akan lebih pesat lagi,” ujar Emon.
Sehubungan dengan hal itu, bertuahpos.com menggagas sebuah seminar nasional yang akan mengupas peluang indutri kreatif di era dunia digital. Seperti yang diberitakan sebelumnya, acara itu akan berlangsung di Hotel Pangeran, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau. Pada Kamis 26 November 2015 ini.
Acara yang akan mengupas “Peluang Industri Kreatif di Era Digital” itu, akan mendatangkan pemateri berkompeten dan terbukti berhasil mengelola peluang ini, menjadi pendapatan masyarakat yang menungtungkan. Salah satuanya adalah Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. (Melba)