BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau di Indonesia, terutama Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara akan terjadi pada April Hingga Oktober 2020.
Riau dan Aceh diprediksi lebih dahulu mengalami musim panas diperkirakan Februari atau Maret 2020. Menghadapi kondisi ekstrim ini, Pemerintah Provinsi Riau menurut Gubernur Riau Syamsuar mengeluarkan 13 kebijakan Straegis dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan 2020, yaitu :
1. Melakukan pemetaan kembali daerah rawan bencana.
2. Melakukan inventarisasi kembali terhadap izin perusahaan perkebunan dan pengusahaan hutan yang beroperasi di wilayah Provinsi Riau.
3. Pelibatan perusahaan dalam patroli bersama yang dapat dimonitor langsung oleh satgas karhutla Provinsi Riau.
4. Penyediaan alat pertanian di 75 kecamatan yang rawan karhutla dan penyediaan tanaman yang ramah terhadap lingkungan.
5. Pemberdayaan masyarakat sekitar hutan sebagai zona penyangga (buffer zona) sehingga menciptakan eko wisata terutama dikawasan taman nasional, hutan lindung dan hutan konservasi.
6. Pelibatan dunia pendidikan terhadap dosen dan tenaga pengajar lainnya serta mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam mensosialisasikan bahaya karhutla akibat membuka lahan cara membakar.
7. Menanam tanaman yang ramah lingkungan di lahan gambut.
8. Sistim informasi/aplikasi peringatan dini dalam mengetahui lokasi titi hotspot di lapangan
9. Pembuatan embung dan sekal kanal pada lokasi lahan gambut.
10. Penetapan status siaga darurat jika sudah ada informasi awal dari BMKG mengenai masuknya musim kemarau.
11. Pembentukan tim terpadu penertiban kebun sawit ilegal.
12. Penegakan hukum.
13. Perlu sinergitas antara pemerintahan provinsi/kabupaten/kota bersama pemerintah pusat, perguruan tinggi dengan semua pihak.
Syamsuar juga mengajak seluruh lapisan masyarakat agar turut aktif menjaga kelestarian hutan dan lahan dari ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Billa ada indikasi oknum yang hendak membuka lahan dengan cara membakar, apapun motifnya, tolong segera laporkan ke pihak berwajib terdekat,” ujar Syamsuar, Selasa, 31 Desember 2019.
Dikatakannya, dengan komitmen bersama seluruh pihak, sehingga Riau akan Zero Hotspot di tahun-tahun selanjutnya. (rilis)