BERTUAHPOS.COM, TELUK SUNGKA – Selain bertani kelapa, warga di Desa Teluk Sungka Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS)Kabupaten Inhil juga mengais rezeki melalui pengolahan sagu.
Walaupun proses pengolahannya cukup rumit dan berbahaya, namun warga setempat cukup terbantu dengan hasil olahan batang-batang sagu atau Rumbia ini.
Dari mengolah Rumbia, biasanya hasilnya tersebut dijual dalam bentuk sagu murni.
“Kerjanya cukup rumit, mulai dari penebangan pohon sagunya hingga diolah menjadi sagu murni, butuh membutuhkan waktu yang lama,” ujar Acong salah seorang pemilik tempat pengolahan sagu kepada bertuahpos.com, Selasa (7/10/2014).
Dalam sehari, mereka bisa mengolah 90 potongan batang pohon sagu, dengan ukuran lebih kurang satu meter. Tapi hasilnya tergantung dari kualitas batang sagu,
“Tergantung kondisinya juga, kalau batang sagunya tua maka lebih sedikit dari itu yang bisa kami olah. Karena kalau sudah tua, batang Rumbia itu keras,” ungkapnya
Dalam satu minggu, pekerja pengolahan sagu bisa mengantongi Rp 4-5 ratus ribu. Seperti dipaparkan Irat, salah seorang pekerja pengupas kulit batang sagu.
Itu pun juga bergantung pada kondisi batang sagu yang ia kupas kulitnya. Jika kondisinya tua maka ia hanya mendapat gaji dalam satu minggu sekitar Rp 2 hingga 3 ratus ribu saja.
“Kalau tua kulitnya itu keras terkadang pemegang kapak yang kami gunakan untuk ngupasnya bisa patah,” sebutnya. (ezy)