BERTUAHPOS.COM (BPC), BANGKO PUSAKO– Masyarakat di Kepenghuluan Bangko Mukti dan Bangko Kanan, Rokan Hilir (Rohil), yang tinggal di sepanjang Jalan bernama Annas Maamun resah. Pasalnya selain jalan rusak parah berlubang, jalanan juga berdebu, sehingga menganggu kenyamanan.
Kondisi jalan rusak ini, tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) selama tiga tahun terahir. Akibatnya, warga tempatan menjadi resah karena debu jalanan masuk ke dalam rumah.
Agus (31) salah seorang warga ‎Kepenghuluan Bangko Mukti mengatakan, jika musim kemarau ia harus setiap hari melakukan penyiraman jalan depan rumahnya dengan mesim penyemprot air agar debu tidak beterbangan.
Namun, lama kelamaa‎n, ia tidak sanggup membiayai mesin air yang dipinjam dari tetangganya untuk menyiram air. Terkadang, ia pun harus pasrah membiarkan debu masuk kerumahnya.
“Tiap hari aku siram terus ini jalannya. Tapi lama-lama gak tahan juga biaya minyaknya. Terpaksa lah di biarkan gitu aja,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (22/8/2015).
Hal yang sama juga di rasakan Gunawan, salah seorang warga Kepenghuluan Bangko Kanan juga sudah tidak tahan dengan kondisi ini. Namun, karena sebagai masyarakat biasa, ia hanya bisa pasrah menerima keadaan.
“Sudah kami sampaikan masalah ini sama penghulu. Tapi cuma di dengar gitu aja. Sampai sekarang tak ada solusi,” jelasnya.
Kondisi ini pun semakin di perparah dengan adanya salah satu PKS yang beroperasi tidak jauh dari lokasi itu. Sehingga, banyak truk bermuatan berat yang dapat menambah jalan itu semakin rusak parah.
“Kami warga sini cuma minta pihak PKS menyiram jalan setiap hari supaya debunya tak naik keatas. Sama Pemda kami berharap supaya jalan ini diperbaiki lagi,” tandasnya.
Pantauan di lapangan, di sepanjang jalan Annas Maamun dari simpang poros hingga menuju ke Teluk Banu, jalan ini memang rusak parah. Jalan aspalnya pun, sudah berubah menjadi bebatuan kerikil tajam. Banyak lubang dimana-mana.
Pengendara harus pelan-pelan dan hati-hati agar ban sepeda motornya tidak bocor. Anak-anak sekolah dan warga yang melinta‎s saat itu, harus menutup hidung agar terhindar dari penyakit TBC. ‎(syawal)