BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Karops Polda Riau Kombes Hafif, mengatakan, sebanyak 4.457 kali forum diskusi sudah digelar untuk memberikan pemahaman kepada masayarakat tentang sosialisasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karlahut) di Riau.
Namun demikian upaya tersebut masih dianggap sangat minim. Sebab masih ada saja oknum baik masyarakat ataupun perusahaan yang melakukan pembakaran lahan. “Tapi kembali lagi manusianya. Kalau memang tidak mau diatur tetap saja mereka akan membakar hutan lagi,” katanya dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Lanud Pekanbaru, Senin (30/05/2016).
Dia mengatakan, langkah lain yag sudah dilakukan aparat untuk melakukan pencegahan dan penindakan, yakni selain melakukan sosialisasi upaya penegakan hukum tetap dilakukan, baik secara perorangan ataupun corporate (perusahaan).
“Kami sudah melakukan pemetaan terhadap wilayah yang rawan terjadi Karhutlanya di Riau. Wilayah-wilayah itu secara berangsur dibuat sekat kanal,” tambahnya.
Tindakan lain, sudah ada sebanyak 927 spanduk yang sudah disebarkan dan terpasang di tempat strategis. Spanduk tersebut berisi tentang hukuman dan larangan melakukan pembakaran hutan dan lahan.
Hingga saat ini sudah dipersiapkan sebanyak 13 ribu personil diturunkan. Dan sudah dilakukan sebanyak 5 ribu lebih patoli lapangan. Langkah ini, kata dia, dilakukan agar masyarakat mengerti tentang bahaya membakar hutan.
“Ini yang kami lakukan untuk membuat masyarakat mengerti. Kalau soal hukum kami berharap tidak sampai ke arah itu. Selagi bisa tidak masuk dalam ranah hukum, ya, semaksimal mungkin dihindarkan,” ujarnya.
Rapat Koordinasi Penanganan dan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan ini dilakukan menjelang masa habis status siaga darurat bencana Karhutla di Riau. Pemerintah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah berembuk untuk melakukan tindakan lanjutan, antisipasi musibah asap di Riau.
Penulis: Melba