BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Persiapan jelang berlakunya pasar Masyarakat Ekonomi ASEA (MEA) 2015 ternyata sudah dipersiapkan oleh para pelaku usaha kecil dan menengah. Termasuk yang dilakukan Aulia, salah satu pedagang baju khas Pekanbaru di Pasar Bawah.
Â
Kepada bertuahpos.com akhir pekan lalu, Aulia mengaku telah mematenkan dagangannya dengan merk dagang Budak Melayu. Di lapaknya yang belokasi di lantai dua pasar wisata Pekanbaru, Aulia biasa memasarkan baju sebagai oleh-oleh khas Pekanbaru.Â
Â
Untuk desain, Aulia menggunakan desain sendiri. Meskipun untuk produksi, diakuinya tetap diproduksi di Bandung. Dengan begitu ia bisa tetap menjaga kualitas produksi dan harga jual yang layak.Â
Â
“Biaya yang sedikit mahal tidak masalah, asal bahan tersebut berkualitas dan perputaran modal berjalan dengan cepat. Harga baju di sini bervariasi tergantung bahan. Mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 75 ribu. Desainnya ada icon Tugu Ikan Slais, Jembatan Siak III, dan Arsitertur Selembayung,” rincinya.
Â
Kepada bertuahpos, Aulia mengaku tak takut dengan persaingan saat gerbang MEA dibuka. “Rezki itu sudah Tuhan yang mengatur, kalau masalah kompetitor yang semakin tinggi itu sudah biasa,yang penting bersaing secara sehat saja,” ujarnya.
Â
Salah satu langkah untuk menghadapi persaingan yang sehat, adalah memiliki desain sendiri dan sudah memiliki hak cipta yang telah diatur dalam perundang-undangan.Â
Â
“Bagi pedagang lain yang ingin membeli baju ini dalam skala besar dan dijual kembali, boleh-boleh saja. Kami tentu akan memberikan potongan harga. Asalkan tidak menjiplak merk  karena itu tidak dibenarkan, karena merek Budak Melayu sedah dihak patenkan” tambahnya. (nova)