BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Memasuki musim penghujan 2016, warga Kabupaten Limapuluh Kota, Propinsi Sumatera Barat, diminta waspada.
Hal itu dilakukan agar bencana banjir setiap musim hujan tiba tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi dalam jumlah besar.
Mengingat Kabupetan Limapuluh Kota berada di daerah perlintasan beberapa sungai besar. Batang Sinamar merupakan aliran sungai besar yang menjadi muara dari sungai-sungai kecil, juga ikut meluap dikala hujan datang.
Kemudian dikecamatan Pangkalan Koto Baru, yang berbatasan lansung dengan Kabupaten Kampar, Propinsi Riau, juga dilewati oleh 4 (empat)aliran sungai seperti, batang Maek, Samo, Kasok dan Manggilang.
Bila hujan deras dalam waktu lama dan durasi lebat di daerah hulu seperti Kecamatan Bukit Barisan dan Kecamatan Kapur IX, maka empat sungai membela Kecamatan Pangkalan dipastikan meluap kepermukiman masyarakat.
Bupati Kabupaten Limapuluh Kota Ir.Irfendi Arbi, tidak henti-hentinya mebghimbau serta mengajak masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam menjelang musim penghujan.
Terutama sebut Irfendi Arbi, bagi masyarakat di daerah aliran sungai. Dan tersebar dibeberapa kecamatan di Limapuluh Kota.
“Warga diminta waspada dengan bencana alam. Daerah kita merupakan salah satu kawasan potensi bencana di Sumbar. Kalau musim hujan bisa saja terjadi banjir, longsor, angin puting beliung dan pohon tumbang,” ingat Bupati mengajak warga waspada bencana.
Bupati meminta agar Pemerintah Nagari, Camat, dan SKPD terkait meningkatkan komunikasi dan koordinasi. Tentu saja koordinasi baik antar instansi terkait bisa memanimalisir bencana dan mempercepat evakuasi bencana.
Camat Pangkalab Andri Yasmen, menyebut sudah menyampaikan edaran berupa himbauan kepada masyarakatnya untuk waspada bencana alam.
“Kita juga sudah menjalin koordinasi dengan instansi terkait seperti BPBD, kemudian juga dengan PU Sumbar terkait bencana longsor disepanjang jalan Nasional penghubung Sumbar-Riau. Kemudian kita juga sudah menyiagakan alat berat dan lainnya untuk evakuasi bencana lobgsor,” sebut camat.
Pemetaan daerah rawan lobgsor dan kayu tumbang disepanjang jalan Sumbar-Riau, sebut Camat juga sudah dilakukan. “Kawasan potensi longsor terjadi di Manggilang dan Koto alam sampai Tanjuang Pauh. Kemudian untuk pohon tumbabang juga di Koto Alam dan Manggilang,” sebut camat meminta pengguna jalan waspada dan hati-hati dititik potensi bencana alam. (Khatik)