BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PEKANBARU – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menilai, setahun belakangan pasca Hut Riau tahun sebelumnya, hingga saat ini, nilai budaya Melayu yang ditanamkan kepada pegawai dan masyarakat belum berjalan dengan baik. Bahkan nilai-nilai kemelayuan Riau mulai luntur.
Ketua Dewan Pimpinan Harian LAMR, Al Azhar mengatakan, secara umum ekspresi budaya Melayu yang tengah diupayakan Pemerintah Provinsi Riau untuk saat ini cukup berkembang. Namun secara nilai dan norma-norma, dia melihat tidak sejalan dengan ekspresi realitas saat ini.
“Secara simbolik untuk mengangkat budaya, oke lah. Namun penanaman nilai dan norma kemelayuan itu masih sangat jauh sekali,” katanya kepada bertuahpos.com, Selasa (09/08/2016).
Dia melihat sejauh ini antara tatanan pelaksanaan kenyataan dengan norma tersebut sering kali tidak singkron. Misalnya saja, sejarah budaya, Melayu sangat menolak adanya tindakan korupsi yang dilakukan oleh pemerintah. Namun realitasnya, masih saja ada pejabat Riau yang terbelit dalam masalah hukum tersebut.
“Tindakan-tindakan seperti ini sama sekali tidak melambangkan bahwa pejabat kita di Riau ini telah menjalankan norma dan nilai-nilai masyarakat yang Melayu,” tambahnya.
Langkah selanjutnya, dalam mewujudkan upaya tersebut, menurut Al Azhar, pemerintah harus berupaya keras untuk mengembalikan Marwah Melayu Riau dalam tatanan sesungguhnya. Belum ada kata terlambat jika memang pemerintah ingin berupaya melakukan perbaikan nilai-nilai moral kemelayuan tersebut. Baik dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau, maupun dimasyarakatnya.
Dia memaklumi bahwa hal ini terjadi disebabkan karena dinamika kesenjangan antara realitas yang terjadi dengan pola pikir yang memaknai nilai tersebut. Tindakan penyadaran inilah yang membuat pemerintah dan elemen masyarakat lainnya harus bekerja keras untuk mengembalikan kesadaran terhadap nilai budaya Melayu.
“Kita bisa membangun kembali kejujuran menjadi kebiasaan. Menurut saya, untuk tahun ini upaya pemerintah untuk memberikan kesadaran itu belum berhasil. Meski sejalan dengan jargon yang diangkat Riau pada perayaan Hut sebelumnya, yakni The Homeland of Melayu,” ujar Al Azhar.
Penulis: Melba