BERTUAHPOS.COM – Majlis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) mengimbau umat muslim tidak mengucapkan selamat natal kepada umat Kristiani yang merayakannya. Imbauan ini ternyata tidak berlaku untuk Wakil Presiden, Ma’ruf Amin.
“Ya beliau (Ma’ruf Amin) susah juga ya. Ulama juga pemimpin. Tapi ya beliau pasti punya pertimbangan sendiri,” ujar Sekretaris MUI Jatim, Yunus, seperti dilansir dari cnnindonesia.com.
Dia menambahkan perayaan natal merupakan momentum merayakan hari kelahiran anak tunah bagi umat kristiani. Oleh karena itu, hal ini sudah masuk ke wilayah akidah.
Artinya jika seorang muslim mengucapkan selamat natal, itu sama saja dengan muslim mengucapkan selamat atas kelahiran tuhan kristiani.
Terhadap persoalan ini, kata dia, MUI menyarankan kepada pemerintah untuk menunjuk petinggi negara yang seiman untuk mengucapkan selamat natal kepada umat kristiani.
“Kepemimpinan itu tidak tunggal, tidak perseorangan, ada sekretaris, ada strukturalnya. Kemenag misalnya, ada Binmas agama-agama lain. Kalau misal dia (pemerintah) hati-hati, dia akan memerintahkan Binmas agama lain yang merayakan Natal untuk mengucapkan selamat,” katanya.
Yunus meminta kepada masyarakat untuk bisa memahami toleransi secara benar. Di mana salah satu bentuk toleransi yakni saling menghormati perbedaan bukan mencampuradukan ajaran agama.
“Toleransi itu sepakat dan setuju di dalam masing-masing agama, sehingga ketika orang tidak mengucapkan selamat hari Natal, menggunakan atribut perayaan mereka itu jangan disebut intoleran,” katanya. (bpc3)