BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dinas Pehubungan Provinsi Riau meminta agar Dinas Bina Marga Provinsi Riau untuk senantian menstanbykan alat berat dibeberapa titik ruas jalan yang dianggap rawan terjadinya musibah bencana alam.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Rahmand Rahim mengatakan, ketersediaan alat berat tersebut harus lengkap dengan operator dan bahan bakarnya. “Kalau hanya ada alat berat, tapi oparator dan bahan bakarnya tidak ada sama saja tidak. Alat berat ini disatanbykan di daerah rawan longsor,” katanya.
Hal ini dilkukan dalam langkah antisipasi terputusnya jalur mudik dibeberapa jalan lintas, antara Riau dan provinsi tetnagga. Misalnya saja dilintas Barat, dekat PLTA Koto Panjang. Termasuk jalur linta menuju ke Kabupaten Kuantan Singingi sampai ke Solok Sumatra Barat.
“Wilayah ini harus tetap dapat pentauan yang ketat selama mudik lebaran berlangsung. Termasuk melakukan pengecekan dan pengerasan jalan di jalur itu,” ujar Rahmad.
Pengalaman tersebut pernah terjadi ditahun 2007. Pada saat mudik lebaran jalur ini mengalami musibah longsor sehingga jalur linta terputus dan banyak pengendara yang tidak bisa melintas.
H – 9 posko keselamatan jalur mudik sudah dibangun sebanyak 4 posko. Dengan posko induk berada di Jalan Sudirman Pekanbaru. Di tahun sebelumnya, setiap jembatan timbang dijadikan sebagai posko keselamatan.
Namun demikian, setiap kabupaten/kota diperbolehkan untuk membuat posko keselamatan dengan mengirimkan update data kekinian secara berkala ke Dinas Perhubungan Provinsi Riau. “Kalau kabupaten/kota mau memanfaatkan jembatan timbag, silahkan,” tambahnya.
Penulis: Melba