BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Gefisika (BMKG) sudah melaporkan bahwa pada bulan Juni, Juli dan Agustus 2016 ini, akan ada beberapa wilayah yang intensitas hujannya berkurang.
Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan, untuk beberapa wilayah itu segera melakukan antisipasi dini terhadap rawan kebakaran hutan dan lahan. Terutama daerah dengan kawasan banyak gambut.
“Yang pasti harus hati-hati sekali. Terutama dari segi gambut. Memang sejak awal ini sudah harus siap persiapan airnya,” katanya.
Namun demikian, BMKG memprediksi tahun ini Indonesia akan mengalami La Nina, yang kemungkinan besar juga akan tampak dalam rentang waktu 3 bulan tersebut.
Curah hujan tahun ini kemungkinan besar akan jauh lebih tinggi dibanding tahun-tahun biasanya. Dan La Nina diperkirakan akan terjadi pada bulan kemarau.
“Kami menyebutnya kemarau basah. Situasi seperti tahun kemarin semoga tidak terjadi lagi,” sambungnya.
Sementara itu, sejak awal tahun 2016 lalu, Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat Kebakaan Hutan dan Lahan (Karhutla).
Pelaksana Tugas (Plt) Gubenur Riau, Arsyajuliandi Rachman, menanggapi bahwa kemungkin untuk mencabut status tersebut masih akan dipertimbangkan, dengan melihat perkembangan situasi dan kondisi terlebih dahulu.
Dia menambahkan, kebijakan soal pencabutan status tersebut, masih menunggu perkembangan hasil kerja dari tim Satgas Karhutla yang sudah dibentuk.
Jika memang memungkinkan untuk status itu akan dicabut, maka bisa jadi hal itu akan dilakukan. Namun dia menegaskan bahwa penetapas status siaga darurat Karhutla ini untuk sementara akan terus dilanjutkan.
“Kami melihat dulu sampai seminggu masa status ini habis. Nanti kami juga akan melakukan konsultasi ke BMKG. Berdasarkan hasil itu nanti baru kami pertimbangkan soal pencabutan status tersebut,” sambungnya.
Penulis: Melba