Pengorbanan seorang ibu sungguh sangat besar. Mulai dari masa kehamilan hingga saat melahirkan. Meski begitu, masih ada juga anak yang sanggup mengirim orang tuanya ke panti jompo dengan alasan tidak sempat mengurus atau agar orang tuanya tidak kesepian.
Seorang ibu bisa menjaga sembilan anak, tapi sembilan anak belum tentu dapat menjaga seorang ibu. Tulisan yang dibagikan ini benar-benar menyentuh hati. Mari ambil pelajaran dari kisah ini, mudah-mudahan selalu tersemat dalam jiwa bahwa ibu adalah segalanya.
Setelah ayahnya meninggal, seorang anak mengirim ibunya ke panti jompo. Karena sibuk bekerja, awalnya dia rajin mengunjungi ibunya. Namun lama-lama dia berkunjung ke panti jompo jika sempat.
Pada satu hari dia mendapat panggilan dari panti jompo yang memberitahukan ibunya tengah sekarat.
“Apa yang ibu ingin aku lakukan untuk ibu? Bicaralah, aku akan lakukan apa saja untuk ibu,” katanya saat duduk di dekat ibunya pada saat-saat terakhir.
Ibunya menjawab agar anaknya itu membeli kipas angin untuk disumbangkan ke panti jompo. “Panti jompo ini tidak punya kipas angin. Selain itu belikan kulkas, sewa tukang masak dan belikan makanan karena seringkali aku tidur dalam keadaan lapar tidak makan,” kata ibunya.
“Ibu, kenapa baru sekarang ibu mengatakan masalah ini?” anak itu bertanya lagi.
Ibunya memberi alasan, “Tidak apa anakku, ibu sudah menyesuaikan diri dengan keadaan di panti jompo tanpa kipas angin dan tidur dengan perut lapar.”
“Lalu kenapa ibu?” tanya anak itu.
“Ibu cuma khawatir dan bimbang jika nanti saat anak-anakmu mengantar kamu ke sini, kamu tidak bisa menyesuaikan diri seperti ibu,” ujar ibunya.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita. Bacalah dengan hati yang bersih sehingga dapat melunturkan ego kita yang keras. Kapan terakhir kali menanyakan kabar ibu dan bapak di rumah?
Â
(Sumber:Â ohbulan.com)