Oleh : M. Joni Paslah
Editor dan Kreator di Bertuahpos.com
Alkisah seperti yang dituturkan oleh Imam At Thobari, tersebutlah Raja Diqyanus, Raja Romawi Kuno yang dzalim pada rakyatnya. Terkenal bengiis dan kejam. Termasuk pada Maksalmina cs. Tersebab, keteguhan sikap teologi nya yang berketetapan bahwa Alloh itu ahad.
Konspirasi yang menyebabkan Ibrahim as dibakar hidup-hidup oleh Namrudz, walaupun tak sejengkalpun api yang bisa menghanguskan tubuhnya setelah 40 hari dipanggang dengan api yang menyala. Konspirasi juga yang menyebabkan Ilyas as dan Ilyasa as sahid di jalan Alloh SWT.
Konspirasi masih juga terjadi ketika Isa as disalib, padahal Alloh lebih tahu terhadap keselamatan nabi nya. Hingga pelajaan berharga yang didapat Muhammad SAW ketika konspirasi hampir selalu mengancam jiwa Muhammad, namun Alloh lah yang selalu melindungi nabi nya hingga berhasil membawa Islam jaya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata konspirasi diartikan sebagai persekongkolan atau komplotan. Konspirasi disebut-sebut sebagai penyebab pandemic COVID-19 di berbagai negera, hingga Indonesia.
Seperti apa konspirasi yang terjadi? Gemilang Yusrima Renic mahasiswa Sosiologi menulis dalam portal berita Suakaonline.com menyebutkan kalau teori konspirasi dalam kasus pandemic COVID-19 akan memberikan dampak, Pertama, konspirasi akan memberikan hiburan tapi sekaligus rasa krisis kepercayaan pada rezim pemerintahan yang berkuasa di NKRI.
Yang kedua. Justru akan terjadi konflik antar golongan antar kepentingan. Hal ini akan memicu SARA. Di tingkat global, Cina malah menuding kalau virus covid 10 dibawa oleh tentara Amerika Serikat yang berkunjung ke Wuhan Cina.
Berdasarkan laporan Tempo.co menyebutkan kalau pandemi ini diakibatkan pengembangan virus yang dilakukan di Wuhan Cina. Ada lagi konspirasi disebabkan oleh personal seperti Bil Gates membuat virus dari perusahaan farmasinya hingga oleh organisasi sebesar WHO. Tapi benarkah demikian dahsyatnya?
Bukan saya yang berhak mengatakan benar tidaknya telah terjadi konspirasi, betapapun benar konspirasinya atau sebaliknya lebih benar hadis nabi yang menyebutkan: Tutuplah bejana-bejana, dan ikatlah tempat-tempat minuman, karena suatu malam pada setiap tahunnya akan ada wabah penyakit (berbahaya), yang akan masuk ke dalam bejana, dan ke tempat-tempat air yang tidak tertutup. (HR Muslimin, hadist no.3758).
Satu lagi dikatakan, Wabah itu terkadang datang dan dan terkadang pergi, bila terdengar ada di suatu tempat maka jangan kalian datangi. Dan apabiia terjadi di suatu tempat dan kalian ada di dalamnya, maka janganlkah kamu keluar dari tempat itu. HR Muslim, nomor 41112.
Nah, dari 2 hadist ini sudah disebutkan sejak zaman nabi, mulai sejak sebelum masehi hingga masehi kini sudah ada pandemic ini, bahkan banyak sahabat-sahabat Nabi Muhammad yang wafat terdampak wabah.
Terlepas apakah itu ada konspirasi tidaknya. Sebagai wabah, nabi menganjurkjan untuk menghindarinya dengan hidup bersih dan selalu menjaga kesehatan sendiri dan lingkungan, konspirasinya adalah niat jahat yang selalu mengancam karena niat jahat Iblis dan setan.
Ada pelajaran berharga dari pemuda Kahfi. Yaitu kisah heroik 7 pemuda bersama anjing nya yang tertidur di mulut gua selama ratusan tahun. Alkisah seperti yang dituturkan oleh Imam At Thobari, tersebutlah Raja Diqyanus, Raja Romawi Kuno yang dzalim pada rakyatnya.
Terkenal bengiis dan kejam. Termasuk pada Maksalmina cs. Tersebab, keteguhan sikap teologi nya yang berketetapan bahwa Alloh itu ahad. Sementara Diqyanus sangat memaksa rakyatnya termasuk Maksimalmina cs untuk menyembah berhala.
Maka disusunlah rencana jahat raja untuk menghabisi ketujuh pemuda yang teguh pendirin ini, keteguhan mereka karena mereka pun cerdas secara batiniah maupun jasmaniah. Karena tak dapat membela dirinya, mereka pun lari masuk jauh ke hutan dan menginap pada sebuah gua, bertujuh atau berdelapan bersaama seekor anjingnya (riwayat yang berbeda). Kisah ini diabadikan oleh Alloh SWT dalam Al Quran surat 18.
Tulisan ini hanya menegaskan kalau bagaimanapun konspirasi bisa dilawan dalam suasana bagaimanapun meski harus bertaruh nyawa seperti yang dilakukan oleh pemuda Kahfi (seventh sleepers). Lalu Allah pun membangunkan mereka setelah ratusan tahun berikutnya tanpa kurang suatu apa. Sementara mereka yang tertidur merasa hanya baru tidur semalaman. Sehingga banyak orang heran.
Karena zaman telah berubah. Namun ketika mereka dicari kembali, barulah Alloh menunjukkan kuasanya bahwa mereka sudah benar-benar mati, satu hal yang pasti, Alloh akan menjaga hambanya dari segala konspirasi, jika hamba itu takwa kepadanya. Amin.***