BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Untuk meminimalisir terjadinya kecurangan, perselisihan dan sebagainya di masyarakat pada hari H pencoblosan Pemilihan presiden, Badan Pengawas pemilu (Bawaslu) Riau meminta agar masyarakat memperhatikan empat poin penting berikut ini:
Pertama, berhubung bulan Puasa, masyarakat diminta untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) lebih pagi.
“Jangan menunggu siang, karena kita prediksi besok tingkat partisipasi masyarakat itu tinggi sehingga ada kemungkinan penumpukan pemilih di menit-menit terahir,” ujarnya saat ditemui bertuahpos.com, di kantornya, Selasa (8/7/2014).
Tidak ada alasan apa pun untuk menambah waktu pemungutan suara, sesuai peraturan KPU no 21 tahun 2014. Pemilu dilaksanakan dari jam 07.00 sampai dengan jam 12.00 wib. Jam 13.00, Â TPS harus ditutup dengan alasan apapun tidak boleh memperpanjang masa pemungutan, karena akan mengakibatkan hal-hal yang tidak kita inginkan.
“Jadi kita himbau masyarakat pagi-pagi masyarakat sudah mendatangi TPS,” tambahnya.
Yang ke Dua, agar KPPS segera melakukan penghitungan suara, mulai jam 13:00 wib. Tidak boleh lebih awal dan tidak boleh juga diperlambat.
“Ini supaya bisa lebih cepat dan bisa diberikan C1 itu kepada saksi maupun kepada pengawas pemilu,” ucapnya.
Yang ketiga, agar segera setelah melakukan penghitungan suara selesai ketua KPPS secepatnya mengisi formulir C1 dan memberikan kepada saksi dan pengawas pemilu supaya tidak menimbulkan fitnah dan kecurigaan-kecurigaan karena tingginya persaingan kedua pasangan calon.
Bawaslu menghimbau agar KPPS segera setelah penghitungan suara selesai, mengisi formulir C1 dan memberikan saat itu juga kepada saksi dan pengawas pemilu. Karena proses administrasi di pulpres ini cendrung lebih simple, dibanding pada pileg 2014 lalu. Jadi tidak lagi ada alasan administrasi rumit dan sebagainya.
“Bawaslu memberikan batas toleransi jam 5 sore, bahwa pengawas dan saksi itu sudah menerima c1. Jika lebih maka bawaslu mengindikasikan sudah ada indikasi akan berbuat curang. Pesertanya kan cuma dua, masa sampai malam, ini gak masuk akal,” tambahnya.
Ke empat, bagi penyelenggara pemilu betul-betul brsikap netral. Tidak ada anggota KPPS, PPS, pengawas yang menunjukkan keberpihakan. Kepada aparatur negara juga menjaga netralitas dan prfofesionalitas dan jangan menjadi bagian dari masalah. “Kita minta untuk betul-betul mereka bersikap netral,” tutupnya. (syawal)