BERTUAHPOS.COM, TANAH DATAR– Keunikan ilmu pencak silat tradisional diakui sudah banyak di pelajari oleh daerah daerah lain, buktinya tidak sedikit perguruan silat berbagai aliran berdiri dengan mengutamakan pembelajaran silat tradisi dan adat istiadat minangkabau kepada muridnya.
Di Kabupaten Tanah Datar sendiri, tidak terhitung lagi berapa banyak perguruan silat (sasaran) yang ada, ada yang beraliran Kumanggo, Lintau, Silat Harimau, Silat Tuo, Silat Pauh, Silat Sunua, Ulu Ambek, Pangian, Silat Gadang, Staralak dan lain sebagainya. Semuanya, menjadi pilihan yang sangat sulit bagi pecinta pencak silat yang berniat mendalami salah satu budaya nenek moyang terutama di minangkabau, karena semuanya sama-sama memiliki nama dan ciri khas berbeda.
Begitu juga dengan silek tuo lintau, salah satu aliran silat dari daerah Lintau, Kabupaten Tanah Datar dengan berbagai corak dan ciri khas yang berbeda antara nagari satu dengan yang lainnya.
Sebagai salah satu aliran silek tuo dan aliran silek tradisional, ntuk membuat para tuo – tuo silek (guru – guru silat) di daerah ini sepakat menjadikan budaya ini menjadi salah satu kegiatan ektra kurikuler bagi pelajar di Lintau.
“Agar kelestarian seni silek tuo lintau ini tetap terjaga kelestariannya, kita bersama tuo silek di lintau kecamatan Lintau Buo Utara sepakat mengusulkan kepada dinas pendidikan agar dijadikan kegiatan ektra kurikuler sekolah,” ujar Ketua Yayasan Silek Lintau IX Koto Uwa Djelly Chaniago didampungi pemerhati silat minangkabau Asrul Nurhasan kepada bertuahpos.com, selasa (15/03/16) di kediamannya.
Usulan ini lanjut Uwa, juga bertujuan untuk melestarikan budaya silek tradisi lintau yang lebih nasional karena akibat dari pergeseran budaya, dapat mengakibatkan nilai budaya nenek moyang ini terlupakan.
 “Kita berharap, dengan masuknya silek lintau ini menjadi kegiatan ektra kurikuler bagi pelajar tingkat SD hingga SMU, kelestarian budaya silek tradisi lintau dapat dipertahankan, dan juga kelak sangat berguna bagi mereka untuk mempertahankan diri,” tutur Uwa yang mengaku memiliki ratusan murid.
Sementara itu, pemerhati silek minangkabau Asrul Nurhasan mengakui jika perkembangan silek minangkabau khususnya silek tuo lintau tidak hanya berkembang di sini saja namun juga berkembang di Mancanegara.
“Di Malaysia sendiri, silek lintau ini berkembang dengan pesat dan sudah dijadikan sebagai kurikulum wajib di beberapa daerah di negeri Jiran, dan apa yang dilakukan di sana menjadi motivasi bagi kita untuk menjadikan silek lintau masuk kepada kegiatan ekstra kurikuler, semoga pemerintah daerah memperhatikan niat baik kita ini demi kelestarian budaya daerah,” tegas Asrul.
Penulis: Doy