BERTUAHPOS.COM – Pernyataan Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, yang meminta oposisi untuk tidak mengganggu pemerintahannya, menuai reaksi beragam dari kalangan peneliti dan aktivis demokrasi.
Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menyatakan bahwa peringatan tersebut dapat menghambat peran oposisi dan berpotensi merugikan perkembangan demokrasi di Indonesia.
“Saya kira pernyataan itu seperti warning bagi parpol yang mau memilih oposisi. Tentu saja itu berita buruk bagi perkembangan demokrasi ke depan,” ujar Lili, dilansir dari Bloomberg Technoz, Sabut, 11 Mei 2024.
Lili menekankan bahwa pernyataan Prabowo mengenai “mengganggu” dapat memiliki 2 makna yang berbeda. Pertama, oposisi diminta untuk tidak menggulingkan pemerintahan yang dapat mengakibatkan ketidakstabilan. Kedua, oposisi diingatkan untuk tidak melakukan kritik.
“Sikap oposisi seharusnya adalah loyal namun kritis dalam memperjuangkan kepentingan rakyat,” sambungnya.
Namun demikian, Lili menyoroti bahwa larangan terhadap kritik yang dilontarkan oleh Prabowo dapat menghambat fungsi oposisi yang seharusnya memberikan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.
“Jika kebijakan pemerintah melenceng dan menyimpang, menjadi tugas oposisi untuk meluruskannya,” ujar Lili.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus juga menyuarakan kebutuhan akan penjelasan lebih lanjut mengenai makna “mengganggu” yang dimaksud oleh Prabowo.
Lucius menekankan bahwa dalam sistem demokrasi, oposisi merupakan bagian yang penting dalam mengawasi kekuasaan pemerintah.
“Jadi pernyataan Prabowo ini kalau tidak dijelaskan lebih lanjut soal makna kata mengganggu itu memang terlihat seperti ingin menunjukkan keinginan untuk menjadi otoriter,” ujar Lucius.
Meskipun demikian, Lucius menilai bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa pernyataan Prabowo menandakan ancaman terhadap demokrasi. “Toh nampaknya dia masih mengakui ada kelompok lain yang ngga mau diajak bergabung,” tambah Lucius.
Dalam konteks ini, Presiden Terpilih Prabowo Subianto menegaskan keputusannya untuk membentuk koalisi gemuk dalam pemerintahan mendatang bersama Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Dia menyatakan bahwa oposisi tidak seharusnya mengganggu jalannya pemerintahan. “Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silahkan jadi penonton yang baik. Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu,” tegas Prabowo.***