BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Menteri BUMN, Erick Thohir, menekankan kepada perusahaan BUMN pentingnya mengoptimalkan pembelian dolar AS sebagai cadangan bisnisnya.
Hal ini berkaitan dengan ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel yang memengaruhi nilai tukar rupiah.
Erick menegaskan bahwa pembelian dolar harus dilakukan secara terukur dan sesuai kebutuhan. “Bukan untuk kegiatan spekulatif, atau bukan diborong,” katanya.
Dia menyadari bahwa depresiasi rupiah dapat mengakibatkan ketidakstabilan keuangan bagi beberapa perusahaan BUMN.
Terutama perusahaan yang memiliki ketergantungan impor dan utang dalam dolar AS seperti PT Pertamina, PT PLN, BUMN Farmasi, dan Holding BUMN Pertambangan MIND ID.
“Perlu adanya pengendalian belanja dan impor BUMN dengan prioritas yang tepat sesuai dengan kebutuhan mendesak,” katanya.
Selain itu, dia mengingatkan kepada direksi perusahaan BUMN yang memiliki eksposur impor dan utang dalam dolar AS agar lebih berhati-hati dalam pembelian dolar, untuk menghindari akumulasi yang berlebihan.***