BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Lembaga Riau Research Center (R2C) mengungkap realitas pahit yang dihadapi oleh mahasiswa di Pekanbaru.
Ketua R2C, Adlin Sambuaga menjelaskan, responden yang dilibatkan sebanyak 974 responden dari mahasiswa dari Universitas Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Politeknik Caltex Riau dan Universitas Islam Riau.
Dari 974 responden yang terlibat, 92 persen mengungkapkan bahwa biaya kuliah mereka sepenuhnya ditanggung oleh orang tua atau keluarga.
Tak hanya itu, survey menunjukkan bahwa beban hidup di Pekanbaru semakin berat dengan naiknya harga barang.
Sebanyak 52 persen responden menyatakan telah melihat teman akrab terjerumus dalam judi online, sementara 22 persen mengetahui ada yang terjerat pinjaman online.
“Kedua perilaku ini dianggap destruktif dan mengancam masa depan anak muda,” katanya.
Selain itu, pandangan pesimis tentang masa depan juga terlihat dalam hasil survei. Sebanyak 39 persen responden merasa sulit untuk mencapai kesuksesan finansial di usia muda, dan 31 persen tidak yakin akan mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
Dalam konteks ini, perlunya perhatian dari program dinas kepemudaan di provinsi dan kota Pekanbaru menjadi sangat mendesak.
“Program tersebut diharapkan dapat menyelenggarakan kegiatan yang mendukung pengembangan, pembinaan, dan pengawasan pemuda,” ujar Adlin.
Menurutnya, upaya ini sejalan dengan fokus program pemerintah pusat di bidang kepemudaan tahun 2023, yang menekankan peningkatan partisipasi aktif pemuda melalui kewirausahaan inovatif dan teknologi serta pencegahan perilaku berisiko.
Menariknya, dari responden yang terlibat, 58 persen adalah perempuan dan 42 persen laki-laki, dengan usia berkisar antara 17 hingga 25 tahun.
Adapun distribusi suku bangsa menunjukkan keberagaman, dengan mayoritas 35,8 persen suku Melayu, diikuti oleh Jawa (20,3 persen), Minang (21,1 persen), Batak (14,5 persen), dan suku lainnya (8,3 persen).
“Situasi ini membangkitkan kesadaran akan perlunya tindakan konkret untuk membantu mahasiswa menghadapi tantangan ekonomi dan menjamin masa depan yang lebih cerah,” katanya.***