BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemprov Riau meminta agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) turun mengambil peran dalam upaya pengendalian inflasi daerah.
Keterlibatan sektor tersebut dianggap sangat berperan dalam hal membantu pemerintah untuk mengendalikan inflasi dengan memperkuat kinerja BUMD dan BUMDes khususnya yang bergerak di sektor pangan.
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengungkapkan BUMD dan BUMDes bisa mengambil peran dalam hal pemenuhan bahan pangan, menjaga ketersediaan bahan pangan, serta menjaga akses distribusi pangan daerah sebagai salah satu langkah dalam pengendalian inflasi daerah.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Mei 2022 lalu Riau mengalami inflasi sebesar 0,88% secara bulanan, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,60% secara bulanan.
Sementara itu inflasi tahunan Riau pada Mei 2022 sebesar 4,51%, atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,68%.
Sedangkan inflasi tahun berjalan Riau Januari-Mei 2022 sudah mencapai 3,38%. Inflasi Riau pada Mei 2022 lalu utamanya bersumber dari kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (nasi dengan lauk dan bakso siap santap), makanan minuman dan tembakau (bawang merah, daging ayam ras), serta transportasi (tarif angkutan udara).
Selain itu, tekanan inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga minyak goreng, cabai merah, semen, jengkol, dan cabai hijau.
Dengan kondisi itu, Edy juga meminta Pemerintah Daerah kabupaten dan kota agar lebih meningkatkan komunikasi untuk mengelola permintaan bahan pangan secara aktif, berperan mengantisipasi potensi gejolak harga, dengan meningkatkan koordinasi antar masing – masing satuan kerja yang berpotensi mempengaruhi tingkat inflasi.
“Karena itu TPID Provinsi Riau perlu menyusun mekanisme kerja dan koordinasi antar provinsi dan TPID antar kabupaten kota untuk meningkatkan efektivitas upaya – upaya dan program pengendalian harga di Provinsi Riau,” katanya.***