BERTUAHPOS.COM, TANAHDATAR– Jalan alternatif Bukittinggi-Padang Panjang di Jorong Kubu Ateh, Nagari Panyalaian menuju Dusun Banto, Jorong Tabu Baraie, Nagari Paninjauan, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat belum tersentuh APBD.
Padahal fungsinya sangat strategis, dimana ketika terjadi kemacetan total di Jalan utama Padangpanjang-Bukittinggi khusus di sepanjang Nagari Panyalaian, pengguna Jalan banyak memilih Jalan alternatif. Dan salah satunya, pengguna Jalan dari arah Padangpanjang bisa masuk dari simpang Paninjauan-Tabu Baraie-Banto-Kubu Ateh dan keluar di Aia Angek. Begitupun sebaliknya yang dari arah Bukittinggi.
Beberapa kali terjadi kemacetan di Jalan utama Padangpanjang-Bukittinggi dari tanjakan Nurul Iklas sampai GDR Mark, akibat kecelakaan truk besar dan membuat Jalan tidak bisa dilalui. Dampaknya, terjadi kemacetan panjang dari dua arah baik dari Bukittinggi-Padangpanjang begitupun sebaliknya.
Namun, sangat di sayangkan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, belum begitu tertarik untuk memperbaiki Jalan alternatif yang menghubungkan Jorong Tabu Baraie dengan Jorong Kubu Ateh. Kondisinya kini masih dipenuhi bebatuan dari sebahagian Jalan dan sangat kecil.
Pengguna Jalan yang terjebak macet di Jalan Utama Padangpanjang-Bukittinggi, memilih mencoba menjajal Jalan alternatif itu, juga mengeluhkan buruknya Jalan, dan sebahagia masih bebatuan dengan kondisi kecil artinya tidak bisa berselisih dua kenderaan roda empat.
Parahnya bila hujan deras, kondisinya makin buruk disamping licin juga berlumpur. Sehingga menyulitkan bagi warga sempat untuk membawa hasil panennya menuju pasar Koto Baru. Termasuk membawa pupuk untuk tanaman sayur dan cabe yang menjadi mata pencarian masyarakat sekitar. Dan daerah itu juga merupakan penghasil dan pemasok sayur-sayuran dan cabe terbanyak di Sumatera Barat.
“Sudah lama sekali tidak ada sentuhan dari Pemerintah Daerah. Puluhan tahun, khusus yang ini masih batu-batuan. Ya, kalau pakai motor saat hujan licin dan menyulitkan kami membawa hasil panen. Ini juga jalan alternatif sebenarnya, harusnya sudah di aspal dari Simpang Labuah Baru Jorong Tabu Baraie-Jorong Kubu Ateh, lebih kurang sepanjang 1 kiloanlah,” ungkap salah seorang warga Banto, Risma, Senin 30 Mei 2022, bercerita dengan wartawan.
Untuk Jalan dari Labuah Baru kondisi corannya juga sudah buruk, dan tidak jarang masyarakat sekitar beriuran untuk membeli semen dan pasir untuk menambal lubang atau coran yang sudah hancur. Dan memang kondisinya sudah tidak rata lagi, karena dimakan usia dan tidak kunjung dapat perhatian dari Pemerintah Daerah.
“Kalau kondisi corannya sudah buruklah dan sebahagian sudah ditambal ulang masyarakat dengan cara gotong royong beriuran membeli semen dan pasir. Sudah lama pula kami mendambakan jalan yang baik dan tidak “lungga langgia” sarupo iko. Mudah mudahan ado perhatianlah dari Pemerintah Daerah,” harap ibu muda dua anak ini. (bpc15)