BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kasus terkonfirmasi Covid-19 di akhir tahun 2021 dan awal 2022 diharapkan tidak melonjak seperti tahun kemarin, di tengah banyak negara kewalahan melakukan upaya penanganan.
Hal ini perlu menjadi perhatian bersama mengingat Riau cukup dekat dengan negara tetangga dengan angka kasus aktif tinggi. “Semoga saja tidak terjadi seperti tahun lalu,” kata Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Jumat, 10 Desember 2021.
Dia mengungkapkan, Pemprov Riau sangat mengkhawatirkan terjadinya lonjakan kasus saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
Sebelumnya, pemerintah akan memberlakukan pembatasan secara besar dan menyeluruh dengan pemberlakuan PPKM level 3 se Indonesia. Namun kebijakan tersebut dibatalkan mengingat angka kasus aktif sudah turun dan angka capaian vaksin cukup baik.
Syamsuar mengungkapkan, pada akhir 2020 lalu, yang mana tingginya mobilitas masyarakat dan banyaknya orang berkerumun menyebabkan penyebaran Covid-19 meluas.
Meskipun menurut data, angka penularan Covid-19 sepanjang 2021 tergolong lebih rendah, sehingga menjelang akhir tahun ada kebijakan pelonggaran untuk mobilitas masyarakat. “Namun, ini tetap perlu menjadi perhatian bersama agar pelonggaran mobilitas tidak memicu munculnya kasus baru,” sambungnya.
Menurut Syamsuar, setiap kegiatan yang berkaitan dengan ibadah, dan Nataru pihak penyelenggara tetap diminta untuk mentaati protokol kesetanan, memastikan fasilitasi prokes tersedia dan mengatur jarak orang selama ritual ibadah dilaksanakan, dan itu sudah diatur oleh Kementerian Agama RI.
Dalam hal ini, Syamsuar meminta agar koordinasi dan kerjasama antar pihak diperkuat. “Agar lebih mudah dalam penerapan prokes,” sebutnya. (bpc2/melba)