BERTUAHPOS.COM — Naiknya harga babi di Amerika Serikat telah membuat sejumlah pakar menyebut negara Paman Sam berada dalam ancaman masalah pangan baru.
Di negara bagian California, harga daging babi naik diketahui naik sekitar US$ 8. Kenaikan ini membuat beberapa pakar menyebutnya sebagai bacon apocalypse atau kiamat daging babi asap yang merupakan makanan khas negara bagian terpadat di AS itu.
Harga daging babi di AS diperkirakan makin mahal dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini disebabkan karena masalah rantai pasok dan tekanan inflasi yang dipicu oleh pandemi covid-19.
Ditambah lagi, masalah baru setelah Pemerintah California, AS, mengeluarkan undang-undang kesejahteraan hewan. Dalam peraturan tersebut, pemerintah setempat mengharuskan industri daging babi untuk memberikan jarak kandang induk babi seluas 7,3 meter. Peraturan ini mulai diberlakukan pada awal tahun depan, tepatnya 1 Januari 2022.
Dikutip dari CNNIndonesia.com, menanggapi hal tersebut produsen daging babi memprotes kebijakan pemerintah. Pasalnya, regulasi tersebut akan menambah biaya dan membuat pembeli daging babi memilih alternatif daging lain yang lebih terjangkau.
Penikmat daging babi di California menilai rantai pasok sedang tertatih-tatih di ambang bencana “The Great California Bacon Crisis” atau yang berarti kiamat daging babi asap.
Asisten Profesor Departemen Pertanian Universitas Negeri Michigan Trey Malone mengatakan tentu akan ada dampak jangka panjang atas kebijakan ini dan kini isunya menjadi pusat perhatian industri pertanian. (bpc2)