BERTUAHPOS.COM — Di Indonesia sudah ada jutaan orang yang terpapar virus corona (Covid-19). Dari jumlah tersebut angka kematian akibat virus ini juga cukup tinggi, namun juga tak sedikit berhasil sembuh dari virus tersebut. Mungkin kamu diantaranya.
Meskipun kamu berhasil sembuh dari Covid-19, tetap merasakan hal yang berbeda dalam tubuh, seperti kelelahan, kesulitan berolahraga berbulan-bulan selepas pulih dari virus tersebut.
Dr. Linda Gallo seorang peneliti dari University of Queensland yang sedang meneliti bagaimana virus Covid-19 memengaruhi jantung mengatakan, dari bukti yang ia ketahui bahwa SARS juga berpengaruh terhadap jantung.
Sedangkan Dr. Kirsty mengatakan bahwa munculnya gejala penyakit lain setelah sembuh dari virus ini menjadi pengingat penting untuk kita lebih mencegah virus Covid-19 kembali menyerang.
“Hingga saat ini, terdapat beragam penelitian yang sedang dilakukan untuk menyelidiki apakah Covid-19 meninggalkan dampak kesehatan yang lama atau tidak,” ungkapnya.
Ada beberapa gejala lanjutan yang mungkin akan kamu alami setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Mayoritas pasien Covid-19 yang telah sembuh akan merasakan gejala lanjutan jangka panjang atau post-acute Covid-19 syndrome.
Gejala yang disebut long-haul Covid-19 diantaranya tubuh kelelahan, sesak napas, batuk, anosmia atau kehilangan indra penciuman, nyeri pada otot sendi, sakit kepala, jantung berdebar, sulit tidur, sulit berkonsentrasi, serta ruam.
Selain itu, mereka yang sudah sembuh dari Covid-19 juga masih berpotensi akan mengalami komplikasi jangka panjang. Itulah salah satu alasan mengapa mereka yang sudah sembuh dari corona, sebaiknya tidak mengabaikan risiko terjadinya komplikasi jangka panjang.
Seperti kerusakan pada organ paru-paru atau disebut dengan fibrosis paru yang akan menyebabkan paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik. Selain itu waspadai pula gangguan pembekuan darah.
Ketika seseorang terkena Covid-19 yang parah, tubuh akan terasa sangat lelah untuk memeranginya. Peradangan ini mempengaruhi dinding pembuluh darah serta meningkatkan risiko pembekuan darah.
Terlebih bagi pengidap Covid-19 yang parah dan susah payah dalam bernapas, dampak terburuk adanya gumpalan darah yang dapat menyebabkan kelemahan paru-paru serta mengurangi kapasitas paru-paru untuk mengambil oksigen. (bpc2)