BERTUAHPOS.COM — Komnas HAM menyatakan siap tangani kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh salah seorang pegawai di lingkungan kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, jika korban kembali membuat aduan.
“Komnas akan tangani kasus tersebut apabila yang bersangkutan mengadu lagi ke Komnas HAM,” kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara dalam keterangannya, Rabu, 1 September 2021.
Beka menyatakan MS pernah membuat aduan ke Komnas HAM pada Agustus-September 2017 lalu. Saat itu, aduan disampaikan MS melalui email. “Dari analisa aduan, korban disarankan untuk melapor ke polisi karena ada indikasi perbuatan pidana,” ujarnya.
Lebih lanjut, Beka menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan komisioner KPI terkait penyelesaian kasus ini. “Semoga kasus ini segera terang, ketemu solusinya dan korban dipulihkan,” ujarnya.
Sebelumnya, MS mengaku mengalami pelecehan seksual sesama jenis dan perundungan terjadi di lingkungan Kantor KPI Pusat, Jakarta.
MS menyebut para pelaku perundungan itu mulai melakukan pelecehan seksual pada 2015 dengan memegangi kepala, tangan, kaki hingga menelanjangi. Bahkan, para pelaku mencoret-coret kelaminnya menggunakan spidol.
Perbuatan para pelaku itu membuat MS trauma dan rendah diri. Ia tak bisa melawan aksi perundungan yang dilakukan secara ramai-ramai tersebut.
Pelecehan seksual itu lantas diadukan oleh MS ke Komnas HAM pada 11 Agustus 2017. Namun, Komnas menyimpulkan perkara tersebut sebagai kejahatan dan sebuah tindak pidana dan direkomendasikan untuk membuat laporan polisi.
Dua tahun berselang, MS melaporkan peristiwa itu ke polisi pada 2019. Namun, laporan itu tak diterima dan korban diarahkan melapor ke atasan sehingga dapat diselesaikan secara internal kantor.
“Akhirnya saya mengadukan para pelaku ke atasan sambil menangis, saya ceritakan semua pelecehan dan penindasan yang saya alami,” ujarnya.
Di sisi lain, Ketua KPI Pusat, Agung Suprio mengatakan pihaknya tengah menginvestigasi kasus ini secara internal untuk mendalami informasi tersebut.
“Kami melakukan investigasi internal terhadap keterangan yang didapat dari broadcast tersebut. Karena kan nama-nama di dalam broadcast itu memang betul mereka itu pekerja di KPI,” ucap dia saat dihubungi CNNIndonesia.com. (bpc2)