BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Tiongkok, China sejauh ini menjadi salah satu negara yang paling tinggi mengimpor bahan baku dari Riau. Selain China, tingginya permintaan bahan baku seperti CPO atau minya nabati juga datang dari India.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, periode Januari-Juni 2021, ekspor non migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 68,68 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau.
“Dari sepuluh negara tujuan utama, lima diantaranya memberikan kontribusi terbesar. Tiongkok menjadi negara yang paling banyak memberikan kontribusi,” ujar Kepala BPS Riau, Misfaruddin, Senin, 17 Juli 2021.
Dirincikan 5 negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah Tiongkok US$ 1,63 miliar atau 20,38%, lalu India sebanyak US$ 954,69 juta atau 11,92%.
Ada Malaysia US$ 491,43 juta 6,14%. Sedangkan Belanda US$ 478,86 juta 5,98% dan Amerika Serikat US$ 376,73 juta 4,71%.
Dengan demikian, kontribusi kelimanya mencapai 49,13% sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 19,55%.
Misfaruddin menyebutkan, dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan Juni 2021 dibanding bulan Mei 2021, sebanyak 9 negara mengalami penurunan dan 1 negara mengalami kenaikan.
Penurunan terbesar terjadi pada ekspor ke negara India sebesar US$ 103,72 juta, Malaysia US$ 50,62 juta, Tiongkok US$ 49,88 juta, Amerika Serikat US$ 33,83 juta, dan Spanyol US$ 27,08 juta. Sedangkan kenaikan ekspor hanya ke negara Bangladesh sebesar US$ 1,02 juta,” sebutnya.
Lebih lanjut Misfaruddin berujar, untuk ekspor non migas mengalami kenaikan sebesar 35,00 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor industri sebesar 35,43 persen, dan ekspor pertanian sebesar 5,07 persen, dibanding periode yang sama tahun 2020.
“Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-Juni 2021, ekspor non migas memberikan kontribusi sebesar 87,85 persen, sedangkan ekspor migas 12,15 persen. Besarnya peranan sektor non migas didukung oleh peran sektor industri sebesar 86,88 persen,” tandasnya. (bpc2)