BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – PT Maha Karya Berkah Madani Cabang Pekanbaru, membuka kesempatan kepada masyarakat Provinsi Riau untuk bermitra dalam usaha budidaya Lebah Klanceng.
Asri, General Manager PT Maha Karya Berkah Mandani (MBM), didampingi Abdul Syarif, Pimpinan PT MBM Cabang Pekanbaru, Senin 14 Juni 2021, mengatakan, saat ini PT MBM memerlukan sedikitnya 2 ton madu untuk ekspor pada tahun 2022 mendatang. Belum lagi untuk kebutuhan lokal.
Untuk memenuhi 2 ton madu tersebut sedikitnya diperlukan 200 ribu stup (tempat pemeliharaan Lebah Klanceng dengan ukuran 14 x 15x 17 cm dengan jumlah lebah sekitar 2.000 ekor).
Sementara jumlah stup yang dimiliki PT MBM dan mitra baru sekitar 50 ribu stup. Sehingga ada kekurangan sekitar 150 ribu stup.
“Untuk memenuhi ini, kami mengajak masyarakat di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau ini untuk bergabung dalam program kemitraan PT MBM dalam usaha budidaya ternak Lebah Klanceng, atau bahasa Melayu disebut Lebah Kelulut,” ujar Asri.
Diterangkannya, Lebah Klanceng atau Lebah Kelulut ini, merupakan lebah madu yang berukuran kecil dan tak bersengat, sehingga aman untuk dipelihara di lingkungan rumah tangga. Lebah ini menghasilkan madu, propolis dan bivolen (royal jeli yang berguna untuk kosmetik atau kecantikan).
“Untuk mendapatkan madu ini PT MBM bekerja sama dengan masyarakat melalui program kemitraan. Tujuan salah satunya membangun ekonomi bersama.masyarakat, karena tidak susah melakukan budidaya Lebah Klancen ini, cukup memiliki lahan dan tanam tanaman yang sesuai,” ujarnya.
Dengan banyaknya manfaat lanjut Asri, membuat harga madu dari Lebah Klanceng lebih mahal dan peternak m akan memiliki keuntungan yang besar.
Agar masyarakat berpenghasilan maksimal tanpa gagal, PT Mahakarya Berkah Madani (MBM) siap menjadi mitra masyarakat kota Pekanbaru dan Riau. Masyarakat yang ingin bermitra menjadi agen bisa datang langsung ke kantor PT.MBM Jalan Muhajirin Ujung, Jalan Harapan Nomor 88, Kecamatan Sidomulyo, Pekanbaru, atau mendaftar melalui aplikasi madu klanceng di play store.
Harga 1 stup bibit lebah sebesar Rp1,200,000 dengan masa pemeliharaan hanya 4 bulan. Ketika panen, hasil akan dibeli oleh PT MBM sesuai kontrak Rp400 ribu per stup. Bila mitra memiliki 100 stup maka potensi keuntungan perbulannya mencapai Rp40 juta.
“Mitra akan kami bimbing, dan jika bibit lebah mati akan diganti dengan bibit baru. Sehingga sudah tidak adalagi resiko gagal panen yang disebabkan bibit lebah mati,” tegasnya. (bpc17)