BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Masyarakat Mandailing yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Mandailing Peduli Identitas (KMMPI) juga memprotes Kamus Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud.
Pasalnya, dalam kamus sejarah tersebut, nama Jenderal Abdul Haris (A.H) Nasution tak dimasukkan.
Padahal, menurut KMMPI, AH Nasution berperan penting menyelamatkan bangsa dari berbagai pemberontakan, seperti pemberontakan PKI di Madiun, RMS, DI/TII di berbagai daerah, PRRI/Permesta, dan G30S.
“Jenderal Besar Doktor Haji Abdul Haris Nasution, tokoh pengaman Pancasila, penyelamat bangsa dari berbagai macam pemberontakan pada masa awal bangsa ini didirikan,” bunyi rilis KMMPI, dikutip dari gelora.co, Rabu 28 April 2021.
Selain AH Nasution, KMMPI juga menuliskan bahwa kamus sejarah terbitan Kemendukbud tersebut tidak memasukan nama SM Amin, seorang tokoh Sumpah Pemuda 1928, pernah menjadi Gubernur Sumatera Utara dan Riau, dan sekarang sudah diangkat jadi Pahlawan Nasional.
Kemudian, nama Zulkifli Lubis juga tidak masuk, orang dikenal sebagai Bapak Intelijen karena dianggap sebagai peletak dasar berdirinya Badan Intelijen di Indonesia.
“Kami menyampaikan agar Kemendikbud untuk meminta maaf, menarik segera buku tersebut dari peredaran, serta merevisi buku tersebut sesuai porsi yang seadil-adilnya bagi para pejuang dan tokoh bangsa,” tutup KMMPI. (bpc4)