BERTUAHPOS.COM – Sampai saat ini, berita bohong atau berita palsu yang disebut sebagai hoak masih banyak beredar, baik disengaja maupun tidak. Hoak merupakan informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.
Hal ini tidak sama dengan rumor, ilmu semu, maupun April Mop. Tujuan dari berita bohong adalah membuat masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, dan kebingungan, dan tentunya ini berpotensi membahayakan.
Lantas kenapa orang masih mudah termakan hoak? Tim Cek Fakta BertuahPos merangkum penyebab kenapa seseorang atau sebagian orang mudah termakan hoak.
Pertama, adanya faktor mengangungkan seseorang atau suatu pihak sehingga akan melepaskan logika atas kebenaran. Sehingga apapun yang keluar darinya akan selalu ditelan mentah – mentah.
Faktor kedua, disebabkan tidak memercayai sumber lain yang dianggap berbeda golongan atau tak sependapat. Dengan kata lain, menolak sumber – sumber lain.
Sedangkan untuk faktor ketiga ialah, memberikan status “benar” terhadap suatu kabar berdasarkan tingkat keseringan muncul terutama melalui linimasa media sosial.
Terakhir, faktor ke empat yaitu bias perasaan yakni ada informasi atau kabar yang mewakili perasaan sekarang
Perlu kita ketahui juga, bahwa misinformasi dan disinformasi memiliki perbedaan.
Misinformasi ialah informasi yang salah, namun orang yang membagikannya percaya itu benar. Sedangkan disinformasi yakni informasi yang salah dan orang yang membagikannya tahu itu salah, ini disengaja.
Nah, untuk misinformasi dan disinformasi ini terdapat tujuh macam. Yaitu satire, konten menyesatkan, konten aspal, konten pabrikasi, gak nyambung, konteksnya salah dan konten manipulatif.
Satire atau parodi, yaitu konten lucu – lucuan. Tidak ada niat untuk menyakiti, tapi berpotensi membodohi.
Konten menyesatkan (misleading). Konten sengaja dibuat menyesatkan untuk membingkai sebuah isu atau menyerang individu. Beritanya “dipelintir” atau juga dihubung-hubungkan.
Konten aspal (impersonate) yaitu seolah – olah sumbernya asli, padahal palsu.
Konten pabrikasi, ialah konten yang sengaja dibuat untuk menyesatkan. Sama sekali tidak ada faktanya. 100 persen tidak benar.
Misalnya suatu konten sengaja dibuat agar orang percaya tindakan suatu institusi atau seseorang salah. Padahal berita yang sebenarnya bukan seperti itu.
Konten atau berita tidak nyambung, dimana judul berita, foto dan caption foto tidak nyambung sama isi beritanya.
Konteksnya salah. Konteks aslinya dihilangkan, lalu disebar. Akibatnya, orang menangkat informasinya diluar konteks yang sebenarnya.
Konten manipulatif, yaitu konteks aslinya dihilangkan lalu disebar. Akibatnya orang menangkat informasinya diluar konteks yang sebenarnya.
Lalu terdapat tujuh alasan dibalik dis-misinformasi
1. Jurnalisme yang lemah
2. Buat lucu – lucuan
3. Sengaja membuat provokasi
4. Partisanship
5. Cari duit (clickbait – iklan)
6. Gerakan politik
7. Propaganda
Semoga pengetahuan tentang hoak baik itu misinformasi maupun disinformasi tersebut dapat berguna ya. Mari bersama – sama kita cegah beredarnya hoaks karena akan merugikan kita semua. (redaksi)