BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Menjadi investor kini tidak lagi harus menunggu uang terkumpul. Itu cara pandang kuno dan tak berlaku di zaman yang didukung dengan kecanggihan teknologi ini. Untuk menjawab mengapa saat ini kita perlu investasi, ya karena ada inflasi.
Inflasi merupakan indikator kenaikan harga barang. Rata-rata saat ini kenaikannya hingga 6% per tahun. Inflasi tak mengenal kaya atau miskin. siapapun dari kita saat ini merasakan ‘keganasan’ inflas. “Dulu harga mie instan Rp250, sekarang paling murah Rp2.500. Itu inflasi.”
Nilai rupiah yang cenderung terus menurun akibat inflasi memaksa setiap orang harus memikirkan kekuatan finansialnya 10, 20, 30 hingga 50 tahun ke depan. Intinya, inflasi yang semakin tinggi cenderung membuat kebutuhan orang terhadap uang juga meningkat.
Makanya, pemerintah dan Bank Indonesia berupaya melalui berbagai kebijakan untuk mengendalikan laju inflasi. Menempatkan uang di tabungan bunganya 2-3% setahun. Artinya, uang di tabungan sudah pasti tidak cukup menutupi kenaikkan biaya hidup (6% inflasi vs 2% bunga).
Menurut survei, kenaikkan biaya pendidikan lebih tinggi lagi, mencapai 15% sd 20% setahun. Itu artinya, tabungan yang bunganya jauh di bawah itu, tidak akan cukup untuk mempersiapkan biaya sekolah.
Jika harus tetap menempatkan dana di tabungan, ada dua kemungkinan: pertama, harus menambah jumlah simpanan secara berlipat ganda supaya jumlahnya mencukupi biaya sekolah anak; kedua, menurunkan target biaya sekolah menyesuaikan dengan hasil tabungan yang kecil.
Berdasarkan analisa Bloomberg, penempatan di deposito merugikan nasabah sebesar 1.5% per tahun karena bunga deposito lebih rendah dari inflasi. Diperkirakan “setiap Rp1 juta uang tunai yang disimpan, maka Rp7,000 akan terbuang sia-sia setiap bulan”.
Jika merujuk pada angka-angka itu, maka dapat dipastikan bahwa dengan menabung saja tidak akan cukup untuk menanggung biaya hidup kita kedepan. Itulah alasan mengapa kita perlu investasi. (bpc2)