BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Saham itu instrumen investasi. Sama halnya dengan deposito, juga merupakan instrumen investasi. Namun metode investasinya tentu saja berbeda, dan nilai keuntungan yang didapat juga sudah pasti berbeda. Lantas seperti apa perbandingan keuntungan saham dengan deposito?
Data BEI juga menunjukkan, jumlah investor pasar modal, yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksa dana, mengalami peningkatan sebesar 56% mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID) sampai dengan 29 Desember 2020.
“Dalam tahun ini saya melihat beberapa saham, [harganya] naik sampai ratusan persen, ada yang sampai 500% [setahun] itu terjadi saat kondisi seperti ini. Ini bagi saya menarik,” kata Ketua Dewan Pelaksana LSPPM Haryajid Ramelan, dalam program InvesTime CNBC Indonesia, Senin Malam, 18 Januari 2021.
Dia menjelaskan, investasi deposito tidak memberikan imbal hasil yang terlalu besar. Dia mencontohkan dengan uang yang kecil tentu deposito tidak sebesar cuan di saham.
“Kita punya Rp 1 juta, kita tanam deposito di bank dengan kondisi uang yang kecil dan rendah tentu depositonya nggak besar. Taruhlah 4% setahun, jadi uang kita akan tumbuh Rp 1 juta setahun yang akan datang, kalau 10% kan Rp 100 ribu, kalau 4% kurang lebih asumsi uang kita Rp 40 ribu belum dipotong pajak,” jelasnya.
Namun Haryajid menyebutkan investasi di pasar modal memang lebih berisiko, sama seperti berinvestasi di properti atau emas kendati emas cenderung dinilai sebagai safe haven.
Saat pandemi pun ada ketakutan seperti itu dan ini berdampak cepat sekali. Risiko ini juga yang membuat orang takut untuk melakukan investasi.
Menurutnya, banyak orang menganggap investasi saham sebagai sesuatu yang mewah, padahal dengan uang rendah misalnya Rp100 ribu sudah bisa investasi saham. “Jangan takut risiko, takut ketika Anda punya uang banyak seharusnya,” ungkapnya. (bpc2)