BERTUAHPOS.COM — Setelah mencatatkan kenaikan lebih dari 26% pada perdagangan sebelumnya, saham PT Bukalapak Tbk (BUKA) kembali melemah pada hari ini.
Pelemahan ini terjadi di tengah sentimen isu akuisisi oleh perusahaan e-commerce asal China, Temu.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BUKA tercatat melemah 3 poin atau setara 2,72% ke level Rp143 per saham.
Sebanyak 388,9 juta saham ditransaksikan dengan total nilai transaksi mencapai Rp54,52 miliar, dalam 5.221 transaksi hingga pukul 11.23 WIB.
Saham BUKA sempat menyentuh level terendah di Rp139 per saham pada perdagangan pagi ini, meski dibuka stagnan di level Rp147 per saham.
Penurunan harga saham Bukalapak ini terjadi setelah pemerintah kembali menegaskan penolakannya terhadap masuknya Temu ke pasar Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dengan tegas menyatakan bahwa pemerintah tidak menyetujui Temu beroperasi di Indonesia, termasuk melalui akuisisi perusahaan lokal seperti Bukalapak.
“Tidak, tidak. Saya tidak setuju [masuk dengan mengakuisisi Bukalapak]. Kalau mereka begitu, model bisnisnya akan tetap menghancurkan UMKM kita,” ujar Budi Arie saat ditemui di acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024.
Pemerintah khawatir bahwa model bisnis Temu, yang menggunakan sistem penjualan langsung dari pabrik tanpa perantara (direct to customer/D2C), dapat mengancam keberlangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Temu sendiri telah berulang kali mencoba masuk ke pasar Indonesia sejak tahun 2022, namun selalu ditolak oleh pemerintah dengan alasan yang sama.
Spekulasi mengenai akuisisi Bukalapak oleh Temu memicu pergerakan saham BUKA, meskipun manajemen Bukalapak secara resmi membantah kabar tersebut.
“Perseroan tidak mengetahui informasi terkait rencana akuisisi perseroan oleh e-commerce dari TEMU (perusahaan dari China),” jelas Cut Fika Lutfi, Sekretaris Perusahaan Bukalapak, dalam keterbukaan informasinya.***