BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar berjalan beriringan dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam kegiatan jalan sehat. Selama 30 menit mereka berdua berdiskusi mengenai sisa-sisa konflik melalui peningkatan dalam toleransi beragama.Â
Nasaruddin mengemukakan berbagai narasi negatif yang muncul di tengah masyarakat sangat berpotensi memecah belah bangsa. Dia menyadari menyatukan keragamanan agama di Tanah Air juga tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Namun jika itu berhasil dilakukan, maka Indonesia akan menjadi contoh bagi negara lain,” sebutnya, seperti dikutip dari katadata.co.id. “Kiai Ma’ruf sangat mengapresiasi bahwa nanti (kedepan) bis dilakukan dengan yang lebih masif.”
Karena itu, ke depan, keduanya sepakat edukasi tentang kerukunan umat bergama juga akan digelar di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
“Inshaa Allah kalau ini bisa dilakukan menjadi trend setter bukan hanya Indonesia, tetapi negara lain juga bisa melakukan. Jadi kita memulai di Indonesia seperti ini,” kata dia.
Nasaruddin juga mengomentari mengenai Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait imbauan penjabat tak menggunakan salam lintas agama. Menurutnya, fatwa tersebut harus dilihat dari substansinya. Fatwa tersebut digagas untuk menciptakan kerukunan umat beragama tanpa melanggar aturan agama.
Meski begitu, masyarakat harus meninggalkan narasi negatif dan memperkuat narasi kerukunan. “Semua pihak harus membatasi diri dalam memberikan suatu pernyataan tanpa harus memagari kebebasan publik untuk berpendapat,” kata dia. (bpc3)