BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Warga Pekanbaru menilai kabut asap yang terjadi di tahun 2019 ini jauh lebih parah dari tahun 2015. Sebagian warga bahkan tak berani lagi memakai masker biasa.
Seperti yang dikatakan Ari, warga Kubang, Pekanbaru. Menurut Ari, kabut asap tahun ini lebih pekat dan lebih lama.
“Jauh lebih parah tahun ini dari tahun 2015. Kabutnya lebih pekat, lebih parah. Lama juga,” ujar Ari kepada bertuahpos.com, Senin 23 September 2019.
Baca :Â Kabut Asap Makin Pekat di Pekanbaru, Kualitas Udara Berbahaya
Ari mengaku tak berani keluar rumah hanya dengan masker operasi biasa. Dia mengaku sudah membeli masker yang diperuntukkan untuk menyaring racun.
“Tak berani lagi memakai masker biasa. Harus pakai masker anti racun, asapnya berbahaya,” tambah Ari.
Hal senada juga dikatakan Agung, warga Panam, Pekanbaru. Agung mengatakan selain lebih pekat, kabut asap tahun ini juga lebih lama.
Baca :Â Asap Kian Tebal, Driver Ojol: Pendapatan Kami Menurun, Driver Food: Belum Ada Penurunan Signifikan
“Seingat saya, yang tahun 2015 itu tak selama ini kabut asapnya. Begitu presiden turun, asapnya hilang. Tapi sekarang lama sekali,” pungkas Agung.Â
Sementara itu, Pemprov Riau sudah meningkatkan status dari siaga darurat asap menjadi status darurat pencemaran udara akibat kabut asap Penetapan status ini berpijak pada PP Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Pencemaran Udara. Penetapan status ini sudah disetujui oleh Gubernur Riau Syamsuar.Â
Penetapan status darurat pencemaran udara ini disampaikan Syamsuar saat melangsungkan konfrensi pers di Media Center Satgas Karhutla di Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, Senin, 23 September 2019.Â
Pemprov Riau juga tengah mempersiapkan lokasi untuk evakuasi masyarakat di Pekanbaru yang terpapar asap. Lokasi evakuasi tersebut terletak di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. (bpc2)