BERTUAHPOS.COM,PEKANBARU – Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Pekanbaru dalam sebulan terakhir semakin pekat, akibatnya kualitas udara di Pekanbaru masuk kategori tidak sehat bahkan berbahaya.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, pada Minggu 22 September kemarin, jarak pandang menurun drastis yakni hanya 500 meter dan konsentrasi PM 10 di Pekanbaru pun telah masuk dalam kategori berbahaya.Â
Kualitas udara di Pekanbaru terpantau dalam level berbahaya sejak Jumat 20 September 2019 malam sekitar pukul 22.00 WIB hingga saat ini. Hal ini terlihat pada Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Jalan HR. Soebrantas, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau.Â
Menurut keterangan salah satu warga Tampan, Husna mengatakan, jarak pandang saat ini semakin minim dan membuat mata perih akibat kabut asap yang semakin pekat.
“Kerasa sih, jarak pandang udah terbatas, sama mata dibuat perih, kayaknya kabutnya makin parah,” ujarnya pada bertuahpos.com. (mg4)