BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Lamanya headway Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) bukan hanya karena kekurangan armada dan jumlah halte. Tak jarang Bus berwarna biru ini terjebak macet akibat padatnya jalanan Kota Bertuah. Sehingga masyarakat berharap adanya jalur khusus untuk transportasi massal ini.
Menanggapi hal ini Direktur PD Pembangunan Pekanbaru, Heri Susanto kepada bertuahpos.com, tidak mempersoalkan harapan masyarakat tersebut. Namun sebagai pengelola transportasi massal kebanggaan Pekanbaru, dirinya tidak yakin jalur khusus Bus TMP bisa direalisasikan.
“Kita melihatnya secara realistis kondisi Pekanbaru saat ini. Kalau ada jalur khusus pasti akan mengambil jalur yang ada. Akibatnya akan ada yang dikorbankan,” ujarnya Kamis (14/08/2014).
Maksudnya jalan raya yang ada saat ini bila ditambah dengan ramainya kendaraan, tidak memungkinkan untuk dibagi. “Bayangkan jalan Sudirman jika berbagi dengan jalur khusus TMP bakal menyebabkan kemacetan dan lain sebagainya. Nggak bisa kita bayangkan lagi yang Jalan Nangka,” sebutnya.
Kedua rute tersebut selalu padat arus kendaraan dikarenakan merupakan akses jalan ke perkantoran dan sekolahan.
Tentang keterlambatan Bus, Heri menyebutkan menyebutkan pihaknya telah berupaya menyesuaikan dengan standar pelayanan minimum (SPM).
“Kalau headway kami sudah buat sesuai SPM. Setiap 10 menit bus kami lepaskan dari halte ujung,” tuturnya.
Namun dirinya menyadari untuk teknis lapangan terkadang Bus TMP dibeberapa koridor terganggu dengan adanya pasar. “Seperti koridor III Panam-Sudirman memang ada kendala di dekat pasar Arengka dan Soebrantas, ditambah lagi banyaknya yang parkir sembarangan. Jadi untuk faktor dijalan sifatnya insidentil,” sebutnya.
Untuk saat ini dirinya menghimbau agar masyarakat mulai beralih menggunakan transportasi umum, khususnya TMP. Agar keramaian dan kemacetan dijalan raya bisa diatasi.
“Semua pihak harus menumbuhkan kesadaran ke masyarakat untuk beralih ke transportasi umum. Agar penggunaan kendaraan pribadi di jalan dapat berkurang. sehingga kemacetanpun dapat teratasi,” pesannya. (riki)