BERTUAHPOS.COM — Pemprov Riau tidak mempermasalahkan terbukanya keran ekspor kelapa dari Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), selama harga jual di tingkat petani tetap stabil dan menguntungkan.
Menurut Gubernur Riau, Abdul Wahid, ekspor kelapa justru membuka peluang lebih besar bagi petani untuk memperoleh harga yang lebih layak. Dibandingkan hanya mengandalkan pasar dalam negeri, ekspor memberi ruang tawar yang lebih baik bagi komoditas unggulan dari wilayah pesisir tersebut.
“Selama harga kelapa petani di Inhil itu stabil, ekspor tidak masalah. Tapi kalau ekspor ditutup, perusahaan sanggup nggak beli kelapa petani dengan harga tinggi?” kata Wahid kepada wartawan, di Kantor Gubernur Riau, Selasa, 8 April 2025.
Wahid menegaskan bahwa pemerintah bersikap terbuka terhadap segala kemungkinan, termasuk jika keran ekspor harus ditutup. Namun, dia mengingatkan bahwa hal itu hanya bisa dilakukan jika industri dalam negeri benar-benar siap menyerap kelapa rakyat dengan harga yang kompetitif.
“Kalau memang ekspor harus dihentikan, maka harga kelapa dalam negeri harus dijaga agar tetap menguntungkan bagi petani. Jangan sampai petani yang dikorbankan,” ujarnya.
Saat ini, ekspor kelapa dari Inhil tengah menggeliat, dengan sejumlah pelaku usaha memanfaatkan peluang ekspor langsung ke berbagai negara, terutama untuk produk kelapa bulat, minyak kelapa, hingga turunan lainnya. Ini menjadi angin segar bagi ribuan petani kelapa yang selama ini mengeluhkan fluktuasi harga di pasar lokal.
Meski demikian, Wahid menyadari bahwa keberlangsungan sektor kelapa tidak bisa bergantung pada ekspor semata. Karena itu, Pemerintah Provinsi Riau tengah mengkaji sejumlah langkah strategis, termasuk upaya peremajaan kebun kelapa rakyat yang kini banyak memasuki usia tua dan tidak produktif.
Selain itu, modernisasi dalam pengelolaan kebun dan peningkatan kapasitas pengolahan industri lokal juga menjadi fokus utama. Pemerintah juga terus membangun koordinasi dengan perusahaan pengolahan agar keberadaan industri mampu menyerap hasil panen petani secara berkelanjutan.
Dengan langkah strategis yang menyentuh hulu hingga hilir, Pemerintah Provinsi Riau berharap sektor kelapa tidak hanya bertahan, tapi tumbuh menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, khususnya di wilayah Inhil yang dikenal sebagai sentra kelapa nasional.***