BERTUAHPOS — Prestasi membanggakan diraih Yayasan Gambut, yang berhasil menembus 16 besar finalis dalam ajang internasional RestorLife Award 2025.
Adapun RestorLife Award 2025 adalah sebuah ajang penghargaan bergengsi yang menyoroti upaya pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.
Dari 1.127 peserta dari berbagai negara, Yayasan Gambut terpilih berkat kontribusinya dalam restorasi ekosistem gambut dan mangrove di Indonesia.
Ajang yang berlangsung di Victoria, Zimbabwe, pada 11 April 2025 itu menyeleksi kandidat secara ketat melalui panel ahli di bidang ekologi, pengembangan masyarakat, dan keberlanjutan.
RestorLife Award sendiri dibagi dalam dua kategori utama; Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Kepemimpinan Bisnis Berkelanjutan.
Ajang ini tidak hanya memberikan pengakuan, tetapi juga dukungan finansial bagi pemenang untuk melanjutkan dan memperluas program pelestarian lingkungan.
Direktur Yayasan Gambut, Mulyadi, mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolektif bersama masyarakat lokal dalam menjaga dan memulihkan lahan gambut secara berkelanjutan.
“Pengakuan ini semakin menguatkan komitmen kami untuk mendorong pendekatan berbasis masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan,” ujarnya.
Jika berhasil menjadi pemenang, Yayasan Gambut akan menerima pendanaan sebesar US$25.000. Dana tersebut akan digunakan untuk memperluas program restorasi ekosistem di Pulau Bengkalis, Provinsi Riau.
Rencananya, kegiatan tersebut mencakup pemulihan enam hektar lahan mangrove dan gambut, penanaman 1.000 bibit mangrove, pembangunan dua unit sekat kanal, serta pemasangan empat alat Fire Danger Rating System (FDRS) untuk deteksi dini kebakaran hutan dan lahan.
Tak hanya itu, Yayasan Gambut juga akan mengembangkan program agroforestri kopi Liberika seluas empat hektar dengan menanam 4.000 batang kopi serta 2.000 pohon lokal.
Upaya ini bertujuan meningkatkan keanekaragaman hayati, mengurangi risiko kebakaran, memperkuat ketahanan pesisir, serta menyokong ekonomi masyarakat lokal secara berkelanjutan.
“Kami berharap bisa keluar sebagai pemenang agar seluruh rencana ini dapat segera direalisasikan secara maksimal di Bengkalis,” harap Mulyadi.
Keikutsertaan Yayasan Gambut dalam ajang ini menjadi bukti bahwa upaya lokal dalam menjaga ekosistem bisa bersaing di kancah global dan memberi dampak nyata bagi lingkungan serta masyarakat.***