BERTUAHPOS.COM — Seekor harimau sumatera kembali terlihat di wilayah Siak, Riau, tepatnya di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit. Kejadian ini terjadi pada Selasa, 4 Februari 2025 sekitar pukul 23.30 WIB, ketika harimau tersebut terekam oleh pekerja kebun sawit sedang mengitari kandang ayam di sekitar tempat tinggal mereka.
Kapolsek Sungai Apit, AKP Rinaldi, mengonfirmasi penampakan tersebut. “Harimau sumatera dewasa itu terlihat mendekati kandang ayam di belakang tempat tinggal pekerja. Beruntung, tidak ada ternak maupun pekerja yang menjadi korban pada malam itu,” ujarnya.
Menanggapi kejadian ini, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Selain itu, jajaran Polsek dan Babinsa setempat telah memberikan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari aktivitas di luar rumah pada malam hari.
Data Konflik Harimau-Manusia di Indonesia Sepanjang 2024
Sepanjang tahun 2024, konflik antara harimau sumatera dan manusia menunjukkan tren peningkatan di berbagai wilayah Indonesia. Di Sumatera Barat, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mencatat 62 kasus konflik satwa liar, dengan dominasi kasus yang melibatkan harimau sumatera.
Sementara itu, di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terjadi delapan konflik antara satwa liar dan manusia selama periode Januari hingga 11 Maret 2024. Kasus-kasus tersebut melibatkan harimau sumatera yang memasuki permukiman dan memangsa ternak warga.
Di Provinsi Riau, sejak tahun 2018 hingga 2024, tercatat 15 kejadian serangan harimau terhadap manusia. Koordinator Jikalahari, Okto Yugo Setiyo, menyatakan bahwa angka tersebut mengkhawatirkan dan menunjukkan perlunya langkah mitigasi yang lebih efektif.
Faktor utama yang memicu konflik ini antara lain alih fungsi lahan hutan menjadi area perkebunan dan permukiman, yang menyebabkan habitat harimau sumatera semakin terfragmentasi. Akibatnya, harimau terdorong keluar dari habitat aslinya dan memasuki area yang dihuni manusia dalam upaya mencari mangsa.
Oleh sebab itu, masyarakat yang tinggal di sekitar habitat harimau diimbau untuk selalu waspada dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat tanda-tanda keberadaan harimau di dekat permukiman. Kerjasama yang baik antara semua pihak diharapkan dapat meminimalisir konflik dan memastikan kelestarian harimau sumatera di alam liar.***