BERTUAHPOS.COM — Riau kini tengah di hadapkan pada 2 bencana dalam waktu bersamaan, yakni; Karhutla dan Banjir. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), keduanya masuk dalam bencana hidrometeorologi.
Sejumlah daerah di Riau Pesisir tengah dihadapkan pada bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutka) karena kekeringan. Sedangkan sejumlah daerah di Riau daratan kini juga dihadapkan pada bencana banjir, karena intensitas hujan cukup tinggi.
Sejauh ini, beberapa daerah di Riau Pesisir juga sudah menetapkan status siaga darurat Karhutla, seperti Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti. Namun, secara provinsi, Riau juga belum melepas status siaga tanggap bencana hidrometeorologi untuk banjir.
Adapun daerah yang kini tengah dihadapkan dengan banjir, yakni Kampar, Pekanbaru, Kuansing, Rokan Hulu (Rohul) dan Pelalawan. Daerah yang kemungkinan akan memperpanjang status tersebut yakni Kampar, yang kini sudah terdampak banjir.
“Besok (hari ini, Selasa, 4 Maret 2025) suratnya kami sampaikan ke provinsi,” kata Bupati Kampar, Ahmad Yusar, kepada Gubernur Riau, Abdul Wahid, saat meninjau bencana banjir di Desa Kampung Panjang, Kampar Utara, Senin, 3 Maret 2025.
Menurut Abdul Wahid, tidak ada persoalan jika Riau harus menetapkan 2 status siaga darurat sekaligus, sebagai bentuk upaya penanganan dari bencana tersebut. “Namanya juga bencana, dan itu wajar saja,” katanya.
Kepala BPBD Damkar Provinsi Riau, M Edy Afrizal, juga menagatakan hal sama. Baik status siaga darurat Karhutla, maupun status siaga banjir, adalah 2 kasus yang berbeda. Upaya penanganannya juga berbeda, meskipun keduanya masuk dalam bencana hidrometeorologi.
“Bisa saja. Karena bencananya beda. Di daratan kita banjir. Di pesisir, karhutla. Status ini menjadi penting agar langkah penanganannya bisa lebih maksimal dan menyeluruh,” jelas Edy.***