BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Kendati ada banyak film drama serta pertualangan. Genre film horor untuk di Indonesia masih menjadi primadona. Terbukti dengan kehadiran film horor baru berjudul Sumiati.
Kru bertuahpos.com, mencoba menonton di Studio 88 Mal Citra Jalan Pepaya, Selasa (01/12/2015). Film ini menceritakan legenda arwah gentayangan bernama Sumiati yang tewas gantung diri. Kisah horor ini berdasarkan dari kisah nyata dan sangat dikenal masyarakat Makassar dan sekitarnya. (Baca: Kisah Ilmuan Sinting dan Asistenya Melawan Tuhan)
Saat awal film dimulai, penonton akan merasakan sensasi ketegangan. Sebab Jeyhan tokoh utama pria terus dihantui arwah kakaknya. Yang ternyata tewas dibunuh arwah Sumiati yang membalaskan dendam kepada para pemerkosanya. (Baca: Pekanbaru Bagai Kota Mati, Begini Penampakannya)
Sangking rasa penasarannya, Jeyhan bersama istrinya terbang dari Jakarta ke salah satu kampung di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dari petunjuk yang ada, Jeyhan akhirnya menemukan rumah orang yang mengetahui banyak informasi Sumiati. Pada saat inilah sutradara mulai memberikan konflik. Ternyata bukannya menyambut dengan ramah, Jeyhan diusir pria paruh baya yang menghuni rumah itu.
Namun Jeyhan nekat menunggu dalam mobilnya, tak beranjak dari depan rumah sampai lelaki tersebut mau menceritakan Sumiati. Merasa iba, dan pengakuan Jeyhan bahwa saudaranya dibunuh Sumiati, lelaki paruh baya tersebut ajak masuk ke rumah. Dimulailah kisah pilu Sumiati.
Penonton diajak perjalanan kisah masa lalu, Sumiati yang bunga desa hingga sampai dijodohkan orangtuanya. Dan seperti apa kemolekan Sumiati.
Pada scane ini, penonton akan menyaksikan penculikan Sumiati yang diculik, lalu diperkosa empat pemuda. Karena merasa hina, dan demi harga diri akhirnya Sumiati menggantung diri. Mulailah arwah Sumiati mencari pembunuhnya.
Film ini, memanjakan penonton dengan pameran wanita yang cantik jelita. Tetapi jangan harap ada adegan yang esek-esek, karena sampai akhir film adegan tersebut tidak akan ada.
Jika dibanding film horor pada umumnya, kisah Sumiati lebih banyak drama, kisah pilu Sumiati. ini pula yang kemudian malah membuat penonton mulai bosan, karena adegan horor lama muncul. Sedangkan aksi pembunuhan berantai, membuat film ini kesannya tidak natural, karena darah dibuat pakai efek digital.
Kesimpulannya, untuk kategori film horor, Sumiati lebih banyak mengandalkan narasi dari pada adegan horor. Lalu mengenai perwujudan Sumiati yang digambarkan bisa dikatakan kalah seram dengan tokoh di film hantu lainnya.
Arwah Sumiati terlalu terlihat cantik. Padahal sebagai makhluk yang sudah bukan manusia lagi, sutradara semestinya bisa memberikan efek rambut yang tidak acak-acakan. Dan sutradara semestinya memperhatikan bahwa, keinginan penonton saat menyaksikan film horor karena ingin melihat seramnya, bukan sekedar drama kisah pilu.
Namun sutradara yang tidak memasukkan adegan vulgar di film ini perlu diapresiasi. Sebab sudah bukan rahasia umum, film horor Indonesia selalu ada adegan wanita yang seksi agar bisa “laku”.
Keseluruhan, film yang dapat di tonton di studio 88 ini, menunjukkan kisah urban legend yang berkembang masyarakat bisa dijadikan produk kreatif. Dan memberikan pesan supaya laku flm horor tidak melulu pakai adegan vulgar. (Riki)
Produser: Hendra Sirajuddin
Sutradara: Syahrir Arsyad Dini
Penulis: Syahrir Arsyad Dini
Produksi: Paramedia Film Indonesia
Pemain: Dinda Surbakti, Ade Afriyanty, Jeyhan Kler, Abdul Rojak
Â