BERTUAHPOS.COM — Soal rencana pertemuan atau tatap muka antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto, dihembuskan adanya barter dalam kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang kini ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap Harun Masiku dan mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Menanggapi isu ini, PDIP menegaskan bahwa rencana pertemuan antara Megawati dan Prabowo tidak terkait dengan kontroversi hukum yang melibatkan Sekjen PDIP itu, kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah, merespons spekulasi publik.
Menurut Said, Megawati sudah menegaskan bahwa hubungannya dengan Prabowo selalu baik, seperti juga diungkapkan oleh petinggi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, dan Ahmad Muzani.
Said menegaskan tidak ada upaya barter hukum terkait status Hasto yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi dan perintangan penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Ibu Mega sangat menghormati hukum. Beliau menegaskan bahwa hukum harus menjadi panglima dan berjalan dalam koridornya. Jadi, jangan dimaknai bahwa pertemuan beliau dengan Presiden Prabowo berkaitan dengan kasus yang sedang dihadapi Mas Hasto,” ujarnya, Jumat, 17 Januari 2025,
Said menjelaskan bahwa pernyataan Megawati soal hubungannya dengan Prabowo adalah bentuk harapan agar Prabowo dapat menjadi pemimpin nasional yang memperkuat penegakan hukum di Indonesia. Harapannya, politik hukum yang dirancang bisa memberikan kontribusi nyata pada perekonomian nasional.
Said juga meminta doa agar pertemuan antara Megawati dan Prabowo bisa segera terlaksana untuk meredakan spekulasi yang berkembang. PDIP sendiri berencana mengundang Prabowo sebagai tamu kehormatan dalam Kongres PDIP mendatang.***