BERTUAHPOS.COM, JAKARTAÂ – Nilai tukar rupiah diproyeksikan bergerak variatif dengan potensi melemah di akhir pekan ini, Jumat (26/9/2014). Kenaikan dollar AS menjadi sentimen penekan rupiah.
Walaupun hampir seluruh data ekonomi AS diumumkan memburuk dari periode sebelumnya, dollar index ditutup menguat hingga dini hari tadi.
Selain komentar petinggi The Federal Reserve yang menyatakan bahwa Fed rate akan naik lebih cepat dari perkiraan, komentar presiden ECB Mario Draghi yang terus berkomitmen mendorong inflasi juga mengembalikan tren dollar AS kuat.Â
Malam nanti ditunggu data revisi PDB triwulan kedua tahun 2014 serta personal consumption AS. Kedua data itu diperkirakan bakal membaik. Â
Rupiah melemah bersama mata uang lain di Asia seiring dengan kembalinya tren dollar AS yang kuat. Hari ini menambah sentimen negatif yang datang dari Bank Pembangunan Asia (ADB) yang memangkas proyeksi pertumbuhan Indonesia tahun ini menjadi hanya 5,3 persen secara tahunan.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia memroyeksikan peluang pelemahan rupiah hari ini dengan penguatan dollar AS yang kembali semalam.
Pada pembukaan perdagangan di pasar spot Jumat pagi ini, rupiah melemah hingga menembus level 12.000. Seperti dikutip Bloomberg, mata uang garuda dibuka turun ke posisi Rp 12.001 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada level 11.983.(kompas)