BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Bank Indonesia (BI) mencatat kredit korporasi di Provinsi Riau pada triwulan I/2019 mecapai Rp71,25 triliun. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar Rp74,18 triliun.
Kepala BI Kantor Perwakilan Riau, Decymus mengatakan, sejalan dengan penurunan outstanding, pertumbuhan tahunan kredit korporasi pada triwulan laporan mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya, dari 24,86% (yoy) menjadi 18,26% (yoy).Â
“Kalau kita lihat berdasarkan sektornya, penyerapan kredit korporasi di Provinsi Riau pada triwulan I 2019 didominasi oleh tiga sektor. Pertama, pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan pangsa 23,2%. Kedua, sektor perdagangan, restoran, dan perhotelan dengan pangsa 13,1%. Ketiga, sektor industri pengolahan dengan pangsa 12,3%,” katanya.
Baca :Â Target Tim Terpadu Penertiban Lahan Ilegal Sasar Korporasi Ataukah Perorangan?
Dalam laporan perekonomian Riau, dijelaskannya, penyaluran kredit di sektor pertanian masih didominasi oleh kredit subsektor perkebunan kelapa sawit, dengan pangsa 83,62% dari total kredit sektor pertanian.Â
Sementara itu, Penyaluran kredit kepada sektor perdagangan, restoran, dan perhotelan masih didominasi oleh subsektor perdagangan eceran makanan, minuman dan tembakau dengan pangsa 14,60% dari total kredit sektor perdagangan.Â
Sementara itu, penyaluran kredit kepada sektor perdagangan, restoran, dan perhotelan masih didominasi oleh subsektor perdagangan eceran makanan, minuman dan tembakau dengan pangsa 14,60% dari total kredit sektor perdagangan.Â
“Sedangkan penyaluran kredit di sektor pengolahan mengalami pertumbuhan tahunan yang meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, meskipun secara outstanding menunjukkan penurunan,” katanya.
Dia menambahkan, berdasarkan outstanding, penyaluran kredit sektor ini mencapai Rp12,75 triliun, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat Rp13,56 triliun-namun secara tahunan mengalami pertumbuhan meningkat dari 19,58% (yoy) menjadi 29,26% (yoy).Â
Industri barangMeningkatnya pertumbuhan tahunan kredit sektor ini didorong oleh realisasi kredit investasi baru perseorangan di subsektor i dari kertas lainnya senilai sekitar Rp2,23 triliun.​ (bpc3)